1.045 guru di Kota Surabaya, mendapatkan kenaikan pangkat. Surat Keputusan (SK) kenaikan pangkat tersebut secara simbolis diserahkan Tri Rismaharini Walikota Surabaya, kepada perwakilan guru di Gedung Convention Hall Surabaya, Kamis (02/10/2014).
Mia Santi Dewi Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya mengatakan, sebenarnya jumlah guru yang diusulkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya sebanyak 1.718 orang. “Nah, dari jumlah tersebut, penyerahan SK kenaikan pangkatnya dibagi dalam dua tahap. Untuk tahap pertama ini sebanyak 1.047 guru dan sisanya sebanyak 671 orang pada tahap kedua. Ada dua guru yang sebenarnya masuk dalam tahap pertama tetapi karena masih melengkapi berkas dan akan diikutkan pada tahap kedua,” ujar Mia.
Ditegaskan Mia, penyerahan SK dilakukan secara bertahap karena usulan dari dinasnya tidak bersamaan. “Tapi yang jelas, untuk yang tahap II, SK kenaikan pangkatnya akan diserahkan dalam waktu dekat. Ini guru semua, kan tenaga fungsional,” papar Mia Santi Dewi.
Dari jumlah 1.045 guru yang hadir tersebut, bila diklasifikasi menurut golongan, yang termasuk golongan IV sebanyak 18 orang, lalu golongan III sebanyak 762 dan golongan II sebanyak 265 orang. Sedangkan menurut tempat tugasnya, sebanyak 60 orang merupakan guru DPK (guru yang diperbantukan di sekolah), sebanyak 393 orang adalah guru Sekolah Dasar (SD), lalu 155 orang merupakan guru SMP. Untuk guru SMA sebanyak 234 orang dan guru SMK sebanyak 203 orang.
Tri Rismaharini Walikota Surabaya sesudah menyerahkan secara simbolis SK kenaikan pangkat, menyampaikan pengarahan. Walikota menekankan kalau dalam penyerahan SK kenaikan pangkat ini, sama sekali tidak ada kolusi apalagi sogok-menyogok. Semua guru yang mendapatkan SK, karena memang sudah dinilai memenuhi persyaratan. Walikota menegaskan, sama sekali tidak ingin ada pihak yang mengambil keuntungan dari SK ini.
“Apakah panjenengan lulus kenaikan pangkat ini meengeluarkan uang,” tanya walikota yang lantas dijawab kata “tidak” secara serempak para guru.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap para pendidik, walikota juga menegaskan kalau Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan berupaya membantu mengatasi permasalahan domestik (urusan pribadi) yang dihadapi para guru. Selama ini, ada beberapa laporan yang masuk ke walikota terkait masalah domestik para guru. Diantaranya guru yang sakit keras, sampai permasalahan rumah tangga. [HIM]