Tiga wartawan diteror lewat SMS karena sering memberitakan kasus tambang pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Ketiga wartawan itu jurnalis televisi. Mereka yang menerima teror, Kamis (05/11/2015) malam. Teror berupa SMS bernada ancaman. Intinya, mereka dilarang mewartakan kasus tambang pasir ilegal yang menjadi penyebab pengeroyokan terhadap Salim Kancil dan Tosan.
Tiga wartawan televisi itu Wawan Sugiarto (TVOne), Ahmad Arif Ulinuha (JTV), dan Abdul Rohman (Kompas TV).
Abdul Rohman mengaku tidak mengetahui siapa yang mengirim SMS itu. Sebab, nomor pengirim tidak tersimpan dalam daftar kontak.
“Ndak tahu, nomornya nggak tersimpan. SMS ini saya terima Kamis malam,” kata Rohman, Sabtu (07/11/2015).
Rohman dan dua rekannya sudah melaporkan ancaman itu ke Polda Jatim. Pria asal Probolinggo ini mengaku memang dalam beberapa minggu terakhir banyak memberitakan terkait kasus tambang pasir di Desa Selok Awar-Awar.
Kasus ini, cukup menarik perhatian publik karena menelan korban jiwa.
“Kami memang sering memberitakan kasus itu, ternyata buntutnya seperti ini. Kami minta perlindungan kepada aparat kepolisian,” ujar Rohman. [HAR]