Aktivis Lingkungan dari Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) mendatangi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera), protes pencemaran di Kali Porong.
Aksi ini dilakukan langsung Prigi Arisandi bersama Teguh Ardi Srianto Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia yang menyampaikan langsung protes itu ke Kementrian PU Pera.
Selama ini, para pencemar tidak pernah ditindak tegas secara administratif dan pidana. “Tidak ada upaya oleh Menteri PU Pera terkait pelaku pencemaran, bagaimana proses terjadinya ikan mati massal dan upaya pemulihan yang harus dilakukan,” tegas Prigi, Rabu (08/07/2015).
Prigi menegaskan, Ecoton melaporkan kematian massal ribuan ikan di Kali Porong pada Jumat 3 Juli 2015 yang menjadi bagian dari wilayah sungai Brantas.
Ecoton dan KJPL Indonesia mendesak agar kementerian segera melakukan investigasi.
“Untuk itu kami mendesak agar Menteri PU Pera melakukan upaya investigasi dan upaya antisipasi kejadian Ikan Mati Massal di Kali Porong. Kejadian ini adalah ulangan dari peristiwa yang sama pada Juni 2014 lalu,” ungkapnya.
Sementara Teguh Ardi Srianto Ketua KJPL Indonesia menegaskan, timnya sekarang juga sedang melakukan investigasi di Kali Porong dan beberapa industri yang diduga kuat melakukan pencemaran.
“Kami sudah menemukan beberapa bukti kuat, tinggal nanti kita sinkronkan dengan temuan tim dari Ecoton, apakah cocok atau tidak, kalau memang sama berarti arah dan petunjuk siapa pelaku pencemar Kali Porong sudah bisa dipastikan,” ujar Teguh yang juga jurnalis media online di Surabaya ini.
Ditambahkan Teguh, ada kemungkinan, perusahaan yang melakukan pencemaran di Kali Porong ini akan diberikan Pagebluk Award, yaitu apresiasi sindiran dari para jurnalis yang tergabung dalam KJPL Indonesia untuk para pelaku perusak lingkungan hidup di tahun 2016 mendatang. [DON]