Tersiarnya nama Mujiaman Direktur PDAM Surabaya yang akan mendampingin Machfud Arifin maju dalam Pilwali Surabaya disikapi beragam pihak.
Akademi Muda Bangsa (AMUBA) memprediksi beberapa kemungkinan dengan majunya Mujiaman mendampingi Machfud Arifin dalam Pilwali Surabaya.
Cahyo Peneliti AMUBA mengatakan, sebaiknya Mujiaman jangan bangga dulu meski sudah diberitakan akan dipasangkan dengan Machfud Arifin untuk maju Pilwali Surabaya. “Khan namanya belum resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, bahkan rekom resmi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga diberikan dan diterima langsung. Bisa jadi ini hanya pengalihan isu politik jelang turunya rekom Bacawali dan Bacawawali PDI Perjuangan yang sampai sekarang belum jelas,” ujar Cahyo.
Menurut Cahyo, bisa saja satu jam sebelum penutupan pendaftaran Machfud Arifin Mantan (MA) Kapolda Jatim yang diusung 8 partai politik di Surabaya itu berubah pikiran dan memilih calon pendampng lain. “Jadi Mujiaman hanya bisa ngaplo alias gigit jari. Karena sudah mundur dari Direktur PDAM tapi batal digandeng MA dalam Pilwali Surabaya, jadi harus hati-hati agar tidak salah perhitungan,” jelas Cahyo.
Sementara di kubu PDI Perjuangan Surabaya sampai sekarang dipastikan Cahyo, tidak akan gegabah dalam menentukan calon yang akan diusung dalam Pilwali Surabaya dengan terus mengolor penyampaian rekom sampai mendekati masa pendaftaran calon ke KPU Surabaya. “Langkah ini tidak sembarangan diambil DPP PDIP, karena sebagai partai pemenang pemilu, PDIP wajar kalau harus hati-hati dalam menentukan calon walikota dan wakil walikota yang akan diusung di kandang banteng, yaitu Surabaya,” terang Cahyo.
Bisa jadi, karena trauma PDIP dalam Pilwali Surabaya 20 tahun lalu tidak boleh terulang lagi. “Dulu di era tahun 2000, PDIP memberi rekom pada Tikno sebagai Walikota Surabaya, tapi karena ditengah jalan Tikno dipastikan pernah terlibat atau terancam melanggar pidana dengan kasus yang pernah dilakukan, otomatis Bacawali PDIP yang diusung gagal untuk bisa jadi walikota. Untungnya waktu itu, PDIP punya kader Bambang Dwi Hartono yang mau disandingkan untuk jadi wakil walikota mendampingi almarhun Cak Narto dan akhirnya menang dalam Pilwali Surabaya. Dengan kondisi itu, maka PDIP tetap punya kader yang memimpin Surabaya,” papar Cahyo.
Khusus dalam Pilwali Surabaya 2020 sekarang, menurut Cahyo, sebaiknya PDIP menyiapkan skenario terburuk, kalau peristiwa 20 tahun lalu terjadi di Surabaya, yaitu karena PDIP memberikan rekomendasi pada calon yang terancam akan bisa dipidana karena kebijakan dan perbuatannya.
“PDIP harus jeli dengan calon yang akan direkom, kalau calonnya berpotensi akan diungkit kasus pidana yang pernah dilakukan, maka sebaiknya PDIP menyiapkan calon alternatif tapi tidak untuk jadi walikota, cukup wakil walikota dan harus dipasangkan dengan Machfud Arifin, bukan digandengkan cawali yang berpotensi dipidana meski kader apalagi bukan kadernya,” ungkap Cahyo.
Peneliti dari AMUBA ini menyarakan, PDIP memasang nama Saleh Ismail Mukadar Mantan Ketua DPC PDIP Surabaya yang juga anggota DPRD Jawa Timur beberapa periode termasuk pernah menjadi manajer Persebaya dan meraih juara beberapa kali sebagai kuda hitam dalam Pilwali Surabaya 2020.
“Posisi Saleh Ismail Mukadar, akan menguatkan Machfud Arifin dibanding Mujiaman dengan banyak pertimbangan teknis, non teknis dan politis. Saleh sudah punya basis massa yang jelas dan terbukti, selain itu, jaringannya sangat luas ke bawah dan ke atas, bukan sekedar jaringan air,” kata Cahyo.
Sementara Saleh Ismail Mukadar waktu dikonfirmasi sangat memahami dengan kekhawatiran basis massa PDI Perjuangan di Surabaya, kalau rekom yang diberikan DPP PDIP tidak sesuai dengan harapan mereka.
Untuk itu, tulis Saleh, dirinya akan siap dicalonkan dan dipasangkan dengan Machfud Arifin sebagai wakil walikota demi menyelamatkan nama baik partai dan aspirasi dari kader juga simpatisan PDIP di Surabaya yang selama ini sudah sangat dekat dengan dirinya. “Saya siap, kalau tau siapa calon yang direkom DPP,” tulisnya singkat waktu dikonfirmasi lewat WhatsApp pribadinya. [RAT]