Dua kasus baru koronavirus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dilaporkan di Arab Saudi dalam 24 jam belakangan, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Arab Saudi Jumat (30/01/2015).
Kedua kasus baru itu dilaporkan di Riyadh dan Hafof, sehingga jumlah kasus penyakit virus tersebut jadi 845 sejak kasus pertama pada 2012, kata Xinhua, Sabtu (31/01/2015) pagi. Ada enam kasus yang menerima pengobatan, sementara 475 kasus pasien sudah sembuh dan 364 meninggal.
Kementerian itu pekan sebelumnya mengumumkan penunjukan ahli AS untuk menghentikan penyebaran penyakit menular dan tak menular, termasuk koronavirus MERS.
Para ahli tersebut berasal dari Pusat Pemantauan dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang berpusat di Atlanta, Amerika Serikat.
Keputusan untuk membentuk tim itu belum lama ini menandatangani kesepakatan antara pusat pemantauan dan komando di kementerian tersebut dan CDC serta meliputi pelatihan dan dukungan buat ahli Arab Saudi di bawah Program Pelatihan Epidemiologi Lapangan. [ANT|HIM]