Beragam karya kerajinan tradisional Jepang sudah dikenal sejak lama, karena selalu terpelihara dengan baik dan diwariskan turun temurun kepada generasi selanjutnya.
House of Sampoerna bekerjasama dengan Japan Foundation dan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya menggelar pameran kerajinan dari Tohoku, bertema: Beautiful Handicraft of Tohoku, Japan, yang akan digelar mulai 16-25 Februari 2016, di Galeri Seni House of Sampoerna, Surabaya.
Pameran ini digagas Japan Foundation sebagai peringatan gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Tohoku 5 tahun lalu, ini merupakan roadshow ke berbagai negara di dunia, dan 2016 dipamerkan di Indonesia, dan Surabaya dipilih sebagai lokasi pertama kemudian akan dilanjut di Jakarta, 7-9 Maret 2016, di Hall The Japan Foundation, Jakarta.
Yoshiharu Kato Konsul Jenderal Jepang di Surabaya mengatakan, sangat senang dengan digelarnya pameran yang ditujukan mengingat peristiwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Tohoku, 5 tahun lalu. “Waktu itu saya sedang ada di Tokyo dan sangat terasa sekali, bencana yang terjadi di Tohoku, kami sangat prihatin dengan peristiwa itu,” ujar Kato waktu membuka pameran, Senin (15/02/2016).
Dalam pameran itu ada 56 karya seni baru maupun yang sudah berusia puluhan tahun ditampilkan dengan menonjolkan detil tehnik pembuatan maupun keindahan fungsional peralatan sehari-hari yang digunakan masyarakat Jepang tempo dulu.
Mulai dari tembikar, anyaman keranjang, karya logam, kerajinan kayu, tekstil, kerajinan bambu, maupun lacquerware (perabotan berpernis).
Keunikan kerajinan Tohoku satu diantaranya bahan yang dipergunakan. Mulai dari bambu, tanaman rambat atau akebi. Juga bahan getah yang digunakan untuk bahan pernis.
Sementara kerajinan perkakas dan tekstil tradisional yang indah dalam pameran ini menghadirkan karya-karya dari seniman-seniman Mingei (seni kerajinan rakyat) ternama dari Jepang seperti Shiko Munakata (1903-1975) seorang pelukis dan seniman cukil kayu. Seniman tembikar Shoji Hamada (1894-1978), seniman tekstil Keisuke Serizawa (1895-1984) dan seniman tembikar Kanjiro Kawai (1890-1966).
Karya-karya yang diciptakan terinspirasi dari tehnik dan keindahan kerajinan rakyat yang merefleksikan iklim budaya dan semangat yang berkembang di Tohoku.
“Beautiful Handicrafts of Tohoku, Japan digelar di dua kota di Indonesia. Surabaya menjadi kota pertama sebelum kota Jakarta. Negara lain diantaranya Philliphines dan Thailand, Korea. Pergelaran pameran ini kami selenggarakan dengan harapan dapat menghubungkan apresiasi terhadap sensitivitas estetik Jepang dan penguasaan keahlian kerajinan pada masyarakat di seluruh dunia,” kata Ryuichi Matsubara kurator pameran.
Pameran Beautiful Handicrafts of Tohoku, Japan juga sebagai sarana pertukaran seni dan budaya Jepang dan Indonesia sehingga memberikan edukasi kepada masyarakat luas khususnya di Surabaya. [TAS]