Bagi anda yang bosen dengan makanan modern tidak ada salahnya kalau mencoba kuliner yang satu ini.
Botok bekatul, mungkin anda akan jijik mendengar bekatul yang biasa untuk makan bebek namun di masak untuk hidangan. Ingin tahu dan merasakan lezatnya botok bekatul anda bisa datang ke Warung Angkringan Wedank Katul Mazgenkfood, di Desa Sukowidi, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Sugeng Pemilik Angkringan Wedank Katul Mazgenkfood pada Inti Warta mengatakan, ide membuat masakan botok bekatul merupakan masakan warisan tradisional temurun dari sang nenek yang awalnya hanya memasak untuk keluarga saja. Namun sesudah mengetahui banyak manfaat dari bekatul akhirnya berniat mengembangkan untuk di jual sebagai menu tambahan di warungnya
“Awalnya makanan tradisional ini hanya untuk konsumsi keluarga temurun dari nenek, kok belum ada yang mencoba mengembangkan akhirnya saya coba pasarkan di warung saya kok laku. makin hari makin bertambah yang minat,” jelasnya, Senin (22/06/2015).
Sugeng berharap dengan hadirnya masakan dari bekatul ini masyarakat akan mencintai masakan tradisional yang sudah ada sejak jaman belanda. Pada zaman dahulu masyarakat desa banyak menkonsumsi bekatul dan jarang terkena penyakit.
Sementara itu Siti Murni istri Sugeng menambahkan usaha yang sudah di tekuni hampir setahun, mulai 2014 itu, selain botok bekatul menu lain dari sisa penggilingan padi atau bekatul ini yakni bubur bekatul dan wedang bekatul. Dalam sehari bisa menghabiskan 200 sampai 500 bungkus botok bekatul dan peminatnya rata-rata usia lanjut karena oleh dokter disarankan makan olahan dari bekatul karena menderita diabet atau penyakit lain
“Sehari bisa menghabiskan 200-300 bungkus botok bekatul. Kalau hari libur sampai 500 bungkus lebih, biasanya di bawa pulang untuk oleh-oleh di rumah, sekali bungkus ada yang beli 10-20 bungkus,” jelas Siti Murni.
Murni menambahkan, pengunjung yang masih awam dengan olahan bekatul atau jijik dengan bekatul jangan kwatir karena selain menu dari bekatul juga menyediakan menu pendamping seperti rica-rica mentog yang super pedas rasaya, ayam bakar, serta panggang buceng untuk porsi keluarga, rawon serta soto daging yang harganya semua super ndeso atau murah.
Botok katul perbungkus hanya Rp 2 ribu, bubur katul Rp 3 ribu dan sambel katul hanya Rp 3 ribu. Sedangkan Rawon dan Soto Daging hanya Rp 5 ribu.
Di Angkringan Wedank Katul Mazgenkfood juga menyediakan bubuk untuk wedang di kemas dengan harga Rp 30 ribu perkilogram.
Dari pantauan di lokasi, pengunjung yang datang ke Angkringan Wedank Katul Mazgenkfood, tidak hanya dari wilayah Magetan, tapi juga dari luar daerah seperti Madiun, Ngawi, Solo, Surabaya juga Yogjakarta bahkan pernah juga dari Jakarta.
Menu lain yang juga ditawarkan Angkringan Wedank Katul Mazgenkfood, jamu seduh untuk menambah stamina anda.
Untuk datang ke lokasi Angkringan Wedank Katul Mazgenkfood tidak terlalu sulit, kalau anda dari arah Surabaya menuju ke Wisata Telaga Sarangan bisa mampir dulu.
Tepatnya dari pertigaan pos ojek Dumpil Balerejo sebelum masuk Kota Madiun, anda bisa belok kanan masuk melewati Pasar Kajang Sawahan, hanya sekitar 6 kilometer. Jangan khawatir, untuk anda yang jauh dan ingin pesan, bisa menghubungi 081946517317 atau BBM di PIN 21F51B91.
Lokasi Angkringan Wedank Katul Mazgenkfood merupakan perbatasan tiga wilayah, Magetan, Madiun dan Ngawi.
Namun jika ingin makan sehabis pulang dari Telaga Sarangan bisa lewat Jalan Barat Lanud Iswahyudi Maospati belok ke kiri atau ke utara 6 kilometer menuju lokasi sekitar, tidak perlu melewati Kota Madiun untuk kembali ke Surabaya, karena bisa tembus Dumpul Balerejo.
Kalau dari arah Solo atau Ngawi tepat di pertigaan selatan pasar Keras Geneng sebelum Gapura Adipura pertigaan Bayem Taman Magetan belok ke kiri atau ke timur hanya 5 kilometer.
Selesai makan anda bisa melanjutan ke Telaga Sarangan masih sekitar 50 kilometer saja.
“Selama Ramadhan dan Lebaran Angkringan Wedank Katul Mazgenkfood tetap buka seperti biasa, bahkan di Bulan Ramadhan ini, pesanan semakin meningkat tiga kali lipat dibanding hari biasa,” papar Sugeng Bos Angkringan Wedank Katul Mazgenkfood. [ICA]