Para senator di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tetap solid menginginkan posisi Ketua Majelis Permusyawaratan 2014-2019.
Irman Gusman Ketua DPD RI mengatakan, para senator ini merupakan pilihan langsung rakyat tanpa melalui partai politik. “DPD tengah melakukan lobi keras ke dua kubu, baik Koalisi Merah Putih maupun Indonesia Hebat,” kata Irman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (06/10/2014).
Berbeda dengan Dewan Perwakilan Rakyat, ujar Irman, DPD relatif tidak memiliki perbedaan pendapat soal posisi Ketua MPR. Irman mengatakan belum ada nama yang dicalonkan namun DPD mengusulkan 9 calon yang terbagi masing-masing tiga untuk senator, legisalator dari Koalisi Indonesia Hebat atau partai pengusung Joko Widodo, dan dari Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo Subianto.
“Kami ikhlas kalau tak menjadi Ketua MPR, asal dua kubu ini bersatu,” kata Irman. Ia juga tetap menginginkan penentuan pimpinan MPR lewat musyawarah bukan voting. Sebab, cara ini lebih terlihat kenegarawanannya dibandingkan melalui suara mayoritas. “DPD saja yang ada 132 ‘fraksi’ masih bisa musyawarah,” kata Irman.
Minggu 5 Oktober kemarin, koalisi partai pendukung presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, sepakat mencalonkan wakil dari Dewan Perwakilan Daerah sebagai calon Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Keputusan itu diambil sesudah wakil pimpinan partai koalisi bertemu di rumah Megawati Soekarno Putri Ketua Umum PDIP.
Menanggapi pernyataan kubu Jokowi-JK ini, Irman mengapresiasi keinginan untuk menentukan pimpinan MPR melalui musyawarah. Irman berharap cara ini juga bisa diterima kubu Prabowo tanpa harus mengedepankan mekanisme pemungutan suara terbanyak. [EVI]