Dua rumah warga di Desa Tambibendo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, nyaris hanyut akibat derasnya air sungai yang lewat di dekat dua rumah di daerah itu.
Hariwahyu Sekretaris BPBD Kabupaten Kediri di Kediri mengatakan penghuni rumah tidak berani menempati bangunan itu, karena kondisinya yang mengkhawatirkan. Dua rumah itu diketahui milik Zaenal dan Purnomo.
Bagian dapur rumah Zaenal yang digunakan sebagai bengkel ambruk dan sejumlah perlengkapan untuk tidur terjatuh ke sungai. Begitu juga rumah Purnomo. Sebagian besar tanah dan bangunan juga tergerus arus sungai. “Kondisinya memang parah, terkena arus air,” ujar Hari, Minggu (15/02/2015).
Dia sudah meminta kepada pemilik rumah untuk berhati-hati dan waspada. Kalau curah hujan datang cukup tinggi, diimbau untuk mengungsi sementara, demi mencegah hal yang tidak diinginkan.
Selain di Desa Tambibendo, sejumlah titik di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, lainnya juga mengalami kerusakan. Seperti di Desa Surat, dimana terdapat plengsengan jembatan yang rusak. Bahkan, di Desa Blimbing, terdapat sekitar 17 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor. Hal itu disebabkan hujan yang turun terus menerus semalaman, pada Sabtu (14/02/2015) sore.
Selain rumah, akibat tanah longsor juga memutuskan akses jalan. Jalur tertutup tanah longsor, di beberapa titik, sehingga tidak bisa dilewati. Ketinggian tanah yang menutupi jalur itu juga cukup tebal, sekitar lima meter.
Sampai sekarang, proses perbaikan belum dilakukan. BPBD Kabupaten Kediri akan mendatangkan alat berat berupa bego, guna membantu menyingkirkan tanah dari jalan itu, sehingga bisa dilalui. [ANT|FET]