Kejadian matinya ikan di kali porong 3-4 Juli 2015, disikapi Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) dengan merilis temuannya soal mati massal ribuan ikan penghuni Kali Porong .
Dari penelusuran Ecoton, limbah dari dua pabrik yang diduga menjadi penyebab kematian ini.
“Penelusuran kami, pada 5 Juli dan 6 juli 2015 lalu, menyebutkan bahwa ada dugaan kuat bahwa sumber pencemaran yang menyebabkan turunnya kualitas air Kali Porong berasal dari dua pabrik,” ujar Prigi Arisandi Direktur Eksekutif Ecoton, Selasa (07/07/2015).
Dia mengungkapkan, dua pabrik itu, diantaranya PT Pakerin (Pabrik Kertas Indonesia) yang lokasinya berada di Mojosari, Mojokerto dan PT Erasata Megasurya yang ada di Desa Jasem, Mojosari, Mojokerto yang juga mengolah kertas.
Prigi mengklaim, perusahaan ini membuang limbah berbahaya.
Dia mengaku, bersama timnya sudah menyusuri aliran sungai sampai mendapati saluran pembuangan milik dua pabrik itu.
Menurut Prigi, peristiwa ini merupakan pengulangan dari kejadian yang sama pada Juni 2014. Namun meski mengakibatkan rusaknya ekosistem berulang kali tidak ada tindakan tegas baik dari pemerintah berbagai level.
Sementara Tim Investigasi Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia yang juga turun ke beberapa titik industri yang diduga melakukan pencemaran, menemukan indikasi yang hampir sama dengan temuan Ecoton.
Muhammad Khoirul Rijal Sekretaris KJPL Indonesia mengatakan, dari informasi awal, memang dua industri di Kawasan Sidoarjo dan Mojokerto itu, yang terindikasi melakukan pencemaran.
“Untuk lebih menguatkan temuan-temuan di lapangan, kami terus berupaya melakukan investigasi di beberapa outlet atau pintu buangan industri yang diduga kuat membuang limbahnya ke Kali Porong dan mengakibatkan matinya jutaan ikan di Kali Porong, 3-4 Juli lalu,” tutur Rijal yang juga Dosen Universitas Islam Negeri Surabaya ini. [DIK]