Gerilyawan ELN Kolombia membebaskan seorang wali kota yang mereka culik pada Desember lalu di tengah-tengah pembicaraan awal antara pemberontak dan pemerintah untuk memulai proses perdamaian, kata para pejabat setempat, Minggu atau Senin Waktu Indonesia Barat (WIB).
Pembebasan Fredys Palacios Wali Kota di kawasan barat Alto Baudo pertama kali dilaporkan tentara pada Minggu pagi. Wali Kota itu kemudian mengonfirmasi pada sebuah stasiun radio lokal kalau dia sudah bebas.
“Saya telah dibebaskan ke masyarakat,” kata wali kota itu kepada Radio Caracol seraya menambahkan bahwa ia telah dibebaskan pada malam sebelumnya, demikian seperti dikutip AFP.
Tentara Pembebasan Nasional (ELN), kelompok pemberontak sayap kiri terbesar kedua di Kolombia yang dikoyak konflik, telah secara sepihak memutuskan untuk membebaskan Palacios, menurut sumber militer.
“Itu adalah keputusan ELN, tanpa tekanan militer atau apa pun. Mereka melepaskannya di hutan,” kata sumber itu.
“Menurut informasi yang kami terima, dia dalam kondisi kesehatan yang baik dan dijemput oleh polisi.”
Palacios diculik pada 16 Desember waktu bepergian dengan perahu di sungai di Choco, kawasan miskin yang dikelilingi hutan lokasi Alto Baudo berada.
ELN menuduh wali kota itu melakukan korupsi.
Pemerintah dan ELN sudah mengadakan pembicaraan awal tentang upaya membuka proses perdamaian yang mirip dengan negosiasi dua tahun yang melibatkan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), kelompok pemberontak terbesar di negara itu.
Kedua kelompok gerilya itu didirikan pada 1960 di kawasan pedesaan Kolombia.
Konflik yang pada saat itu melibatkan pengedar narkoba dan paramiliter sayap kanan, telah menewaskan 220 ribu orang dan membuat lebih dari lima juta orang mengungsi dalam lima dasawarsa terakhir. [ANT|HIM]