Dua puluh pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak masuk kerja di hari pertama usai libur Idul Fitri, Rabu 22 Juli 2015.
Soekarwo Gubernur Jawa Timur mengaku enggan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah biro di bawah naungannya.
“Saya tidak ingin para pegawai di sini merasa diawasi terus jika kami melakukan sidak. Saya ingin membangun kesadaran pegawai untuk secara aktif rajin masuk kantor tanpa harus terpaksa masuk karena sidak,” kata Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/07/2015).
Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo juga mengaku menerima laporan PNS yang tidak masuk dari Akhmad Sukardi Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Dari hasil laporan Pak Sekda, hanya ada 20 orang yang tidak masuk. Itu pun memang karena sakit, tugas belajar, cuti hamil, dan sedang umrah,” kata Pakde Karwo.
Ada 912 PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ratusan PNS itu terbagi dalam 11 biro. Berdasarkan data yang diperoleh, ada 10 pegawai yang sakit di hari pertama kerja ini. Selain itu, ada empat pegawai yang belajar di luar kota dan selebihnya cuti dan umrah.
Menurut Akhmad, data ini belum sepenuhnya. Sementara data PNS di dinas lainnya akan masuk siang ini. “Untuk seluruh pegawai Pemprov Jatim, laporannya baru siang nanti. Sore harinya bisa diketahui berapa yang tidak masuk pada hari pertama masuk kerja ini,” kata Sukardi. [TAS]