Hiu paus (Rhincodon typus) yang terjebak di kanal PLTU Paiton, di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa timur, akhirnya mati pada Selasa (10/02/2015).
“Kami telah menemukan hiu paus yang berkelamin jantan itu dalam keadaan mati pada posisi bagian hilir intake kanal,” kata Dwi Suprapti Marine Species Coordinator WWF Indonesia, dalam jumpa pers di Probolinggo, Rabu (11/02/2015).
Dia mengatakan, dalam patologi anatomi yang dilakukan bersama timnya, hiu paus itu terluka sayatan berukuran 4 cm dan memanjang ke dalam mencapai 27 cm pada bagian badan, atau dalam bahasa ilmiahnya torsolater et sinister regio thorax, akibat benda tajam.
“Jadi kesimpulan dari observasi yang telah kami lakukan, hiu terluka sayatan sedalam 27 cm dengan panjang 29 cm di bagian punggung serta pada bagian perut atau ventral abdomen,” jelasnya.
Menurut Dwi, satwa langka itu sudah mati lebih dari delapan jam karena terjebak di kanal dalam waktu yang lama sejak 31 Januari 2015, sehingga stres dan menyebabkan imunitasnya menurun.
“Diduga hiu paus mati akibat benda tajam yang mengakibatkan infeksi dan stres akibat terjebak dalam waktu yang lama, sehingga memengaruhi penurunan imunitas dan akhirnya mati,” paparnya.
Sementara itu, Rachmanoe General Manager PT PJB UP Paiton mengatakan, mereka sudah berupaya menyelamatkan hiu paus itu bekerja sama dengan tim jejaring penanganan terpadu.
“Kami sudah berupaya dengan menggandeng BPSPL Denpasar, Ditjen KP3K KKP, DKP Jatim, DKP Probolinggo, dokter hewan, Universitas Brawijaya, tim rescue PLTU Paiton yang didukung LIPI, BalitbangKP, WWF, dan JAAN, namun hiu paus itu akhirnya mati,” paparnya. [HAR]