Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) akan mengakhiri perjanjian kerjasamanya, antara USAID dengan Pemerintah Republik Indonesia tentang bantuan teknis untuk peningkatan kapasitas program Air Minum dan Sanitasi Maret 2016.
Kepastian ini disampaikan Laksmi Cahyaniwati Koordinator USAID – IUWASH East Java Regional Office pada Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) Indonesia, jelang berakhirnya progran kerja mereka di Indonesia, Senin (29/02/2016)
Dikatakan Laksmi seperti dikutip intiwarta.com, mulai 2011, IUWASH sudah memberikan dampingan di 12 Kabupaten-Kota khususnya di Jawa Timur, diantaranya di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu.
Seluruh kegiatan lapangan program IUWASH di dua belas kabupaten-kota yang merupakan wilayah dampingan di Provinsi Jawa Timur itu sudah berjalan lima tahun terakhir.
Selama kurun waktu lima tahun itu perjalanan proyek IUWASH bersama mitra di duabelas kabupaten-kota diantaranya; Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo sudah menghasilkan berbagai best practice untuk pembangunan sektor Air minum dan Sanitasi.
Laksmi Cahyaniwati Koordinator USAID – IUWASH East Java Regional Office mengatakan, dalam sektor SANITASI khususnya air limbah domestik yang sudah dilaksanakan IUWASH bersama para mitra, dimulai dengan ToT program STBM, pemicuan, pelatihan wirausaha sanitasi, praktek pembuatan jamban sehat, penguatan kapasitas wirausaha sanitasi, pelatihan dan praktek promosi dan marketing sanitasi, link dengan lembaga keuangan, fasilitasi program pembiayaan skala kecil untuk sarana sanitasi terutama untuk system individu, peningkatan kapasitas pengelola IPAL komunal yang dibangun melalui program Sanimas USRI dan DAK SLBM, program hibah sanitasi untuk sistim individu dan komunal, dan ToT Promotor Sanitasi Kota Andalan.
Menurut Laksmi, untuk skala kota, IUWASH berintegrasi dengan berbagai program, diantaranya sAIIG dalam mewujudkan IPAL skala kawasan, Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) sebagai integrasi pengelolaan air limbah domestik yang berkelanjutan, kelembagaan/unit pengelola teknis daerah (UPTD)sebagai operator pengelolaan air limbah domestik skala kota.
Pada sektor government, kata Laksmi, IUWASH melakukan pendampingan pembuatan regulasi lokal berupa PerBup/PerWali dan PERDA sebagai faktor pendukung keberhasilan program air minum dan sanitasi serta gender mainstreaming untuk keseimbangan, kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam melaksanakan pembangunan sector air minum dan sanitasi sehingga prinsip-prinsip keadilan selalu menjadi variable dan indikotor dalam pelaksanaannya dan Citizen Engagement Mechanism (mekanisme keterlibatan warga masyarakat) dalam pembangunan air dan sanitasi kita bangun agar program tersebut selalu memprioritaskan peran aktif masyarakat untuk menjaga keberlangsungan program.
Ditambahkan Laksmi, berbagai pengalaman empirik dan best practice program sanitasi khususnya pengelolaan air limbah domestik yang sudah dicapai IUWASH perlu direspon secara positif dan proaktif oleh pemerintah kabupaten-kota, provinsi dan pusat untuk mendukung tercapainya misi universal acces 100 – 0 – 100 sehingga perlu diupayakan program-program tersebut untuk bisa dimasukkan kedalam sistem perencanaan tahunan pemerintah yakni MUSRENBANG yang dilakukan setiap SKPD yang dikoordinir BAPPEDA yang dimulai dari MUSRENBANGDES.
Laksmi mengatakan diharapkan dengan langkah itu akan ada integrasi, sinergitas dan sinkronisasi program air minum dan sanitasi antar dinas teknis terkait bisa terjadi, maka kedepan komitmen pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengalokasikan anggaran sehingga keberhasilan dan keberlanjutan program air minum dan sanitasi bisa diwujudkan.
SEKILAH IUWASH
IUWASH adalah program Air, Sanitasi dan Kebersihan Perkotaan Indonesia yang berdurasi selama lima tahun yang didanai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau U.S. Agency for International Development (USAID).
IUWASH berupaya membantu Pemerintah Indonesia meraih kemajuan untuk mencapai target Millenium Development Goals melalui perluasan akses terhadap air bersih dan layanan sanitasi yang aman pada tahun 2015 dan berkembang menjadi target Universal Access 100-0-100 yang akan dicapai Pemerintah pada tahun 2019. [HIM]