Johan Budi Sapto Pribowo mengaku sudah memberikan surat pengunduran diri dari posisinya selaku Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Johan, surat tersebut dilayangkan kepada pimpinan KPK. ”Saya sudah layangkan surat resmi ke Pimpinan KPK,” ujar Johan Budi, Senin (05/01/2015).
Speerti diketahui, selain menjabat Juru Bicara KPK, Johan Budi sendiri saat ini sudah menduduki posisi Deputi Pencegahan KPK. Lebih lanjut dia menjelaskan, surat pengunduran diri itu sudah diajukan mulai Senin siang.
Lebih jauh, pria yang sudah mengabdi di KPK sejak tahun 2006 lalu itu mengaku bukan kali ini saja hendak mundur dari jabatan Jubir KPK. Meski begitu, untuk kali ini, Johan merasa sudah waktunya dia mundur dari jabatan Jubir yang sudah membuat namanya dikenal luas. ”Sudah beberapa kali minta diganti (sebagai Jubir KPK), dan sekarang sudah waktunya,” tegas Johan.
Sejak beberapa bulan lalu, Johan Budi memang telah dikabarkan bakal meninggalkan kursi Jubir KPK. Karena dia terpilih dan dilantik menjadi Deputi Pencegahan KPK pada 17 Oktober 2014 lalu.
Dari informasi dihimpun, Johan Budi SP menduduki kursi Juru Bicara KPK sejak tahun 2007. Pria yang cukup dikenal masyarakat ini awalnya menjabat Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.
Pada tahun 2009, Johan kemudian juga diangkat menjadi Kepala Biro Humas KPK.
Selaku Juru Bicara KPK, Johan sempat mundur dari posisinya. Hal itu berlangsung tahun 2011 saat KPK tengah mengusut kasus suap Wisma Atlet Sea Games Palembang, Sumatera Selatan.
Gara-gara Johan disebut-sebut M.Nazaruddin ikut serta dalam pertemuan di sebuah hotel kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Pertemuan itu juga dihadiri Ade Raharja yang saat itu menjabat Direktur Penyidikan KPK.
Johan memberikan penjelasan kalau dirinya mundur agar Deputi Pegawasan Internal KPK leluasa apabila melakukan pemeriksaan terhadap dirinya. Disisi lain, ia juga beralasan tengah mengikuti seleksi calon pimpinan KPK.
Meski begitu, Johan akhirnya tidak terpilih dalam seleksi tersebut. Selanjutnya, Johan diminta bertahan di KPK waktu dipimpin Abraham Samad. [EVI]