Joko Widodo (Jokowi) Presiden mengemukakan, dirinya memiliki prioritas menjadikan Indonesia sebagai tempat yang menarik bagi investor, baik investor domestik maupun internasional.
Langkah konkrit yang sudah dilakukan dengan mengeluarkan atau merevisi sejumlah peraturan yang menghambat serta menyederhanakan prosedur dan menghilangkan hambatan yang tidak penting dalam proses perizinan.
“Kami terus memperbaiki iklim investasi yang telah menjadi bagian dari paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan, termasuk menyederhanakan prosedur dan menghapus ketidakpastian,” kata Jokowi waktu bertemu dengan Fund Managers dari seluruh Amerika Serikat (AS) di Willard Intercontinental Hotel, Washington DC, Selasa (27/10/2015) siang waktu setempat.
Presiden Jokowi mengatakan, sebelum memasuki dunia politik, dirinya merupakan pengusaha furniture berorientasi ekspor selama 22 tahun.
Waktu menjadi pengusaha, Jokowi mengaku sangat membenci red tape dan melanggar peraturan. “Sebagai seorang pengusaha, pengiriman tepat waktu, harga yang kompetitif, dan kualitas tinggi adalah hal yang penting,” ungkapnya.
Karena itu, sebagai seorang Presiden, Jokowi mengaku memiliki prioritas menjadikan Indonesia sebagai tempat yang menarik bagi investor, baik investor domestik maupun internasional.
Jokowi lantas akan menyampaikan niat itu kepada Barack Obama Presiden AS waktu bertemu di Gedung Putih, Washington DC, AS, untuk bergabung dalam Trans-Pacific Partnership (TPP).
“Ini menunjukkan keseriusan Indonesia untuk melakukan perubahan dan memodernisasi di bidang ekonomi,” kata Jokowi. [TAS]