Joko Widodo (Jokowi) Presiden dan Iriana Ibu Negara bersama rombongan melihat langsung proyek pembuatan kanal bersekat di lahan hutan gambut di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (31/10/2015) siang.
Memasuki Pulang Pisau, Presiden dan rombongan disambut dengan turunnya hujan, sehingga membuat udara terasa lebih bersih. Presiden Jokowi dan rombongan langsung menuju ke Posko Pembuatan Blocking Kanal dalam penanggulangan bahaya asap.
“Kanal ini dibuat 1 bulan lalu tanggal 26 September. 1 bulan lalu saya kesini lahan gambut ini terbakar, dulu nggak ada air. Untuk itu makannya lahan gambut mudah terbakar. Sekarang ada kanal-kanal bersekat ini, kita bangun sampai sana, tembusnya ke sungai Kahayan, makanya air ini selalu ada,” kata Jokowi Presiden kepada wartawan.
Dengan air selalu ada, lanjut Presiden, akan merembes digambut dan kanan kirinya. Itu yang menyebabkan lahan gambut ini tidak mudah terbakar lagi.
Presiden menilai, di situ air sudah aman, dikerjakan selama 1 bulan dan sudah kelihatan, sistemnya kelihatan, sekatnya kelihatan, dan embungnya disana juga sudah kelihatan. Tampungan air juga sudah dibuat di semua lokasi yang rawan kebakaran.
Jokowi minta agar pembuatan kanal dan embung itu dibuat di semua kabupaten dan semua propinsi.
“Kanal ini akan dibuat terus tidak akan berhenti. Hujan pun akan terus jalan akan dibuat di semua provinsi yang rawan kebakaran, terutama yang lahan gambut,” paparnya.
Selain kanal, menurut Presiden Jokowi, ia minta soal pencegahan. Kalau apinya baru satu daerah itu harus segera dipadamkan di kabupaten, tidak harus menunggu 2, 3, 4. “Itu harus cepat kalau sudah 5, sudah 10 itu sudah provinsi harus cepet padamin. Itu tugasnya daerah itu. Kalau apinya sudah sulit, baru pusat,” katanya.
Yang terakhir, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya penegakan hukum yang harus terus dilakukan dimana telah dilakukan penetapan tersangka baik institusi mau perorangan sebanyak 254 kemudian meningkat menjadi 270. [EVI]