Kementerian Perindustrian akan membangun 22 sentra Industri Kecil Menengah (IKM) baru, 11 di antaranya dibangun di kawasan Indonesia Timur dan 11 lainnya dibangun di kawasan Indonesia Barat.
“Selama ini 70 persen ada di Jawa. Jadi, bagaimana kami mendorong 60 persen di Jawa, 40 persen di luar Jawa. Meskipun masih kalah banyak, tetapi paling tidak bisa sampai 40 persen,” kata Ansari Bukhari Sekjen Kemenperin di Yogyakarta, Senin (16/02/2015).
Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Ansari, Kemenperin akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam membangun infrastruktur utama seperti jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pengolahan limbah dan logistik.
“Selain itu juga perlu adanya infrastruktur pendukung tumbuhnya industri serta sarana pendukung kualitas kehidupan bagi para pekerja (quality working life),” ujar Ansari.
Kemenperin juga mendorong penumbuhan populasi industri dengan menambah paling tidak sekitar 9.000 usaha industri berskala besar dan sedang, di mana 50 persennya tumbuh di luar Jawa, serta tumbuhnya industri kecil sekitar 20 ribu unit usaha.
“Dalam hal ini, kami mendorong investasi untuk industri pengolah sumber daya alam, baik hasil pertanian maupun hasil pertambangan dan industri penghasil barang konsumsi kebutuhan dalam negeri yang utamanya industri padat tenaga kerja,” kata Ansari.
Kemenperin juga akan mendorong investasi untuk industri penghasil bahan baku, bahan setengah jadi, komponen dan pendalaman struktur, memanfaatkan kesempatan jaringan global dan penumbuhan IKM. [ANT|HIM]