Kinerja perdagangan antara daerah Jatim, khususnya ekspor antar daerah meningkat tiap tahun.
Menurut Soekarwo Gubernur Jawa Timur, kenaikannya dari tahun ke tahun cukup tajam sekitar 19-21 Persen. “Itu kenaikan yang luar biasa. Grafik kenaikannya tidak linear, tetapi kuantum,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Berdasarkan data BPS Jatim, tahun 2016 kinerja perdagangan Jatim surplus Rp. 100,56 triliun. Untuk kinerja ekspor antar daerah dan luar negeri pada tahun 2016 mencapai Rp. 808,69 triliun dan impor luar negeri dan antar daerah mencapai Rp. 733,42 triliun.
Nilai itu juga ditunjang dengan posisi Jatim yang diuntungkan dari segi geografi ekonomi, sehingga logistik dan connectivity menjadi lebih murah.
Lewat Workshop Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Soekarwo berharap, perdagangan antar daerah bisa lebih dioptimalisasi dan diperluas. “Ini pertemuan yang paling produktif. Kepala daerah bisa lebih mengerti dan care, sehingga perdagangan bisa lebih optimal,” pungkasnya.
Sementara itu, Karyanto Suprih Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan mengatakan, perdagangan antar daerah dari 34 provinsi ini sangat berpengaruh pada PDB Indonesia.
Untuk meningkatkan perdagangan, Presiden RI sudah memberikan tiga mandat kepada Kementerian Perdagangan, diantaranya menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok dan barang penting, mengutamakan penyerapan produksi dalam negeri, meningkatkan ekspor dan menjaga neraca perdagangan, serta membangun dan merevitalisasi pasar rakyat. [HIM]