Beranggotakan 12 ribu orang, Komunitas Kuliner Surabaya jadi jujugan dan rujukan para penggemar kuliner.
Trend makanan alias kuliner di Surabaya selalu bergerak dinamis. Dimana ada informasi mengenai tempat tongkrongan makanan baik itu kelas street food atau resto yang asik dan lezat serta tampilan memikat, selalu diposting diberbagai media sosial dengan gambar-gambar menggugah selera.
Ratusan situs yang mengulas tentang trend kuliner juga makin diminati berbagai kalangan di Surabaya. Satu diantara grup sosial media yang sedang diminati sekarang diantaranya facebook grup kuliner surabaya yang dibentuk para alumni sekolah Santa Maria.
Mereka diantaranya Davy Budiman, Frans Wijaya, Wimpy Iswandi, yang menjadi gawang utama dari 8 (delapan) orang admin yang sekaligus membidani kelahiran grup ini ditahun 2010 lalu. Dari kecintaan menikmati kuliner asli Arek Suroboyo, grup ini berkembang makin besar ditahun 2015.
“Awalnya grup ini kami block hanya untuk teman-teman alumni saja. Tapi dengan makin berkembangnya kuliner dan permintaan pertemanan yang makin besar, akhir 2014 lalu kami open grup dan langsung direspon tiga ribu permintaan member dan makin banyak pada bulan Februari ini sehingga menyentuh angka lebih dari 12.500 orang member,” jelas Wimpy kepada www.intiwarta.com di satu diantara resto member grup kuliner Surabaya.
Ditanya mengenai makin tingginya para pengusaha kuliner yang upload produk-produknya, para admin grup ini menyikapinya dengan tangan terbuka. Mengingat member dari grup kuliner ini berpotensi aktif melakukan transaksi pembelian produk-produk kuliner yang dijual oleh para pengusaha kuliner.
Meski demikian Wempy menegaskan kalau ada aturan-aturan bagi member grup kuliner Surabaya yang upload produk kuliner maupun share kuliner ditempat-tempat tertentu.
Aturan itu diantaranya harus mencantumkan makanan tersebut halal atau non halal, identitas penjual kuliner jelas termasuk lokasi usahanya dan membatasi produk-produk yang berlabel franchise untuk menghindari kesenjangan kuliner produk lokal dan luar negri.
“Kami juga akan menggelar ajang kopdar alias kopi darat bagi para member, meski kami lakukan bergantian mengingat banyaknya anggota grup ini. Kopdar besar akan kami lakukan pada awal bulan Maret yang akan datang dan pendaftar sudah mencapai angka ratusan,” ungkap Wimpy sambil kembali menegaskan kalau aturan dalam share makanan di grup kuliner makin diperketat seiring dengan makin lubernya para pengusaha kuliner yang mengakui kebanjiran order dengan gabungnya di grup kuliner surabaya. [PEN]