Komisi Pelayanan Publik (KPP) Jawa Timur sesalkan mangkraknya Kios Pelayanan Publik Surabaya.
Temuan ini terungkap waktu KPP melakukan sidak di satu diantara kelurahan dan kecamatan di Surabaya, Senin (16/02/2015).
Nuning Rodiyah Komisioner KPP Jawa Timur mengatakan, dalam temuan sidak yang dilakukan KPP, ada beberapa alat seperti touch screen, scanner dan printer dalam kondisi mati bahkan ditutupi dengan bekas banner.
“Dengan temuan itu, KPP minta ke petugas untuk menyalakan alat itu dan mengoperasikan. Tapi disayangkan waktu KPP menanyakan kepada masyarakat pemohon layanan yang ada di situ semua mengatakan baru tahu alat itu, waktu KPP memberikan contoh mengoperasikannya,” ujar Nuning.
KPP menilai, kalau dengan temuan itu ternyata Kios Pelayanan Publik Surabaya merupakan kerja inovatif yang tidak optimal ditangkap para petugas di lapangan untuk diterapkan dan mempermudah pelayanan di kota surabaya.
Selain itu KPP juga berharap alat itu bisa difungsikan dengan menambahkan petugas untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan untuk masyarakat yang belum tahu dan belum bisa mengoperasikan.
Dari temuan KPP Jawa Timur itu, Pemkot Surabaya dinilai tidak siap dalam memberikan layanan publik lewat Surabaya Single Windows (SSW). [HAR]