Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Kototabang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, akan menganalisa efek gerhana Matahari yang berlangsung Rabu (09/03/2016) pagi.
Syafrijon Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Lapan Kabupaten Agam, di Palupuh mengatakan, analisa itu akan memakan waktu satu hari dan pihaknya akan bekerja sama dengan Lapan di Kota Bandung, Jawa Barat.
“Di sini ada perangkat pengamatan atmosfer dan antariksa. Semua data yang terkumpul akan dikirim ke Lapan di Bandung untuk dianalisa mengenai efek dari gerhana matahari pagi tadi,” katanya.
Ia mengatakan, sejak beberapa hari sebelum gerhana semua peralatan itu sudah dipersiapkan agar dapat bekerja dengan baik waktu gerhana berlangsung.
“Berdasarkan pengalaman pada gerhana sebelumnya, efeknya biasanya terjadi pada profil angin dan anomali di lapisan ionosfer. Nanti akan dapat diketahui bagaimana perbedaannya saat sebelum dan sesudah gerhana,” jelasnya.
Gerhana Matahari di Agam berlangsung mulai pukul 06:14 WIB.
“Dari pukul 06:00 WIB kami sudah bersiap namun waktu itu kondisi Matahari masih belum tampak karena tertutup awan sampai pukul 06:10,” ujarnya.
Berdasarkan pengamatan dari BPPA Agam, gerhana mulai berlangsung pukul 06:14 sampai 08.20 WIB.
“Gerhana berlangsung selama lebih kurang dua jam, sementara puncaknya berlangsung selama lebih kurang dua menit,” ujarnya.
Pada pengamatan itu, Syafrijon menambahkan, juga diikuti hampir seratus orang siswa Sekolah Dasar bersama para guru. [WUL]