Ignasius Jonan Menteri Perhubungan memastikan bandar udara perintis di Pulau Bawean di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, belum bisa beroperasi pada 2015, karena masih ada sejumlah kendala.
“Kalau untuk tahun ini belum bisa beroperasi. Saya kira sampai tahun depan,” ujarnya ketika ditemui di sela inspeksi di Terminal-2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jumat (24/07/2015).
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu enggan merinci alasan belum bisa beroperasinya satu-satunya bandara perintis yang terletak di Jawa Timur itu.
Kendati demikian, pada kunjungan sebelumnya di Surabaya, alumnus Universitas Airlangga itu menyebut kalau di bandara perintis di Bawean masih membutuhkan sejumlah penyempurnaan, diantaranya di bagian peralatan navigasi serta perpanjangan landasan pacu di bandara.
“Sampai sekarang masih diteruskan penyempurnaannya. Tapi yang jelas, bandara perintis tidak bisa beroperasi tahun ini,” kata Jonan.
Sebelumnya, Andy Hendro Wijaya Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik mengatakan batal beroperasinya bandara perintis di Bawean sebelum arus mudik dan balik tahun ini satu diantaranya juga diakibatkan belum keluarnya izin analisis dampak lingkungan (Amdal) di Pemerintah Provinsi Jatim.
“Masih belum. Sampai sekarang ya masih di provinsi, ini juga mengakibatkan peresmian tidak sesuai target. Pemkab Gresik sudah menunggu beberapa minggu keluarnya izin, namun belum rampung,” katanya.
Sementara itu, meski belum diizinkan beroperasi, namun Pemprov Jatim sudah memastikan bahwa nantinya di Bandara Bawean akan dipergunakan pesawat jenis Grand Caravan “Susi Air” yang berangkat dari Bawean ke Surabaya, dan sebaliknya sebanyak dua kali dalam sepekan.
Wahid Wahyudi Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jawa Timur mengatakan, per penumpang tarif tiket dengan menggunakan pesawat berpenumpang 12 orang tersebut sebesar Rp 249 ribu. [HIM]