Achmad Zaini Ketua Panitia Persiapan Provinsi Madura (P3M) akan berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan forum pimpinan daerah di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Ini akan dilakukan sesudah dapat saran dari Soekarwo Gubernur Jawa Timur agar P3M sebaiknya memekarkan Kecamatan Kamal yang masuk dalam Kabupaten Bangkalan menjadi Kota Kamal terlebih dahulu, sebelum membentuk Provinsi Madura.
“Saran ini akan kami sampaikan kepada tokoh dan masyarakat Madura. Akan secepatnya mengkaji saran Gubernur untuk pembentukan Kota Kamal,” kata Zaini sesudah bertemu Soekarwo Gubernur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (08/11/2015).
Zaini mengaku akan meninjau ulang dan membuat Naskah Akademis (NA) tentang pembentukan kota atau kabupaten baru. Tentang pembentukan kota Kamal ini, kata Zaini, dia menargetkan dalam dua tahun untuk mempersiapkan pemekaran kota atau kabupaten sampai peresmian kota.
Tapi, dia belum dapat berbicara banyak tentang konsep Kota Kamal dan proses pembagian dengan Kabupaten Bangkalan. “Setelah ini kita sampaikan di jajaran DPRD. Yang pasti kita taat dengan aturan dan mekanisme yang ada,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Muhamad Syarif Rektor universitas Trunojoyo mengatakan, pihaknya bertugas mengkaji secara akademis tentang syarat adminstratif yang perlu dilakukan untuk pembentukan Kota Kamal.
“Kita akan pelajari apa saja syarat adminstratif tentang pemekaran dan apa saja yang diperlukan. Kami setuju tentang pembentukan provinsi ini. Konsepnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan syiar Islam,” ujar Syarif.
Sementara itu, Deklarasi Provinsi Madura rencananya akan dilaksanakan pada 10 November, tepat peringatan Hari Pahlawan. Delarasi ini untuk menunjukkan kepada masyarakat Jatim dan masyarakat Indonesia tentang perjuangan Madura memisahkan diri dari Jawa Timur. P3M mengklaim mendapat dukungan dan persetujuan dari sejumlah tokoh masyarakat dan empat bupati di Pulau Madura diantaranya Kabupaten Sampang, Bangkalan, Sumenep, dan Pamekasan. [TAS]