Joko Widodo Presiden meluncurkan program penciptaan lapangan kerja lewat sinergi investasi dengan pondok pesantren.
Ini merupakan bagian dari Inisiatif “Investasi untuk Rakyat” yang berupaya untuk mengoptimalkan dampak positif investasi sehingga dapat dirasakan masyarakat secara langsung.
Franky Sibarani Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan, BKPM berkeinginan agar investasi tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, tapi juga harus mampu menyentuh langsung dan berperan dalam mensejahterakan masyarakat.
“Program sinergi investasi dengan pondok pesantren ini merupakan bagian dari inisiatif investasi untuk rakyat. Secara lebih konkret kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Agama 23 Agustus 2015 tentang peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), penyerapan tenaga kerja kalangan santri dan kemitraan antara investor dengan pondok pesantren,” kata Franky dalam laporannya pada peluncuran program penciptaan lapangan kerja lewat sinergi investasi dengan pondok pesantren, di kawasan industri JIIPE, Gresik, Rabu (11/11/2015) siang.
Menurut Franky, peluncuran program ini juga dilakukan untuk mendukung penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri untuk menghormati jasa besar para santri dalam perjuangan kemerdekaan.
Lebih lanjut dikemukakan kalau program ini dikembangkan lewat pilot project di tiga kabupaten diantaranya Gresik, Jawa Timur, Boyolali, Jawa Tengah dan Majalengka, Jawa Barat.
“Kami memilih lokasi peluncuran program ini di Jawa Timur, atas dasar bahwa Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah santri terbanyak di Indonesia, yaitu mencapai 70% dari total santri Indonesia,” jelas Franky.
Selain itu, Kepala BKPM itu juga menyampaikan bahwa terdapat program SMK Mini di Jawa Timur, yaitu santri yang akan lulus pendidikan tingkat menengah memperoleh keterampilan SMK selama enam bulan.
Ia menyebutkan, pilot project ini melibatkan tiga perusahaan dengan potensi total penyerapan tenaga kerja mencapai 21.741 orang.
Di sisi pesantren, terdapat sembilan pesantren dan Madrasah Aliyah yang ikut berpartisipasi dengan jumlah santri sekitar 7.000 orang.
Sebagai simbol peluncuran program, pada kesempatan itu dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku pengelola Kawasan Industri JIIPE dan Pondok Pesantren Qomarudin dalam pengembangan kapasitas SDM santri melalui Balai Latihan Kerja.
JIIPE memiliki kawasan industri seluas 2.933 hektar, dilengkapi pelabuhan laut seluas 406 hektar dan kawasan hunian seluas 77 hektar. Nilai total investasi pengembangan kawasan industri ini sebesar Rp 50 triliun.
Saat ini, JIIPE sedang memasuki masa konstruksi yang dilakukan oleh dua BUMN yaitu PT Hutama Karya dan Waskita Karya.
Dalam proses konstruksi ini, terserap 1.500 tenaga kerja langsung, di mana 90% berasal dari masyarakat di sekitar kawasan industri, diantaranya Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar, Gresik.
Sedangkan Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin merupakan Pondok pesantren dengan jumlah 2.000 santri setingkat SLTA, 1.500 santri setingkat PT dan lulusan SMA dalam 4 tahun terakhir. [HIM]