Jusuf Kalla (JK) Wakil Presiden (Wapres) menekankan pentingnya efisiensi energi dan efisiensi biaya melalui penggunaan teknologi maju.
Untuk itu, pemerintah berharap dapat menjalin kerja sama dengan para investor khususnya dalam pengembangan energi bersih.
Ini disampaikan JK waktu memberikan sambutan dalam acara “Bali Clean Energy Forum 2016”, yang diselenggarakan Kementerian ESDM dan International Energy Agency (IEA), sebuah badan energi dunia yang terdiri dari 29 negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang sekarang sedang giat mendorong pembangunan energi bersih, di Nusa Dua, Bali, 11-12 Februari ini.
Dalam forum itu, Wapres menegaskan, pemerintah menjanjikan kemudahan prosedur investasi kepada para investor yang ingin berpartisipasi di pembangunan ketenagalistrikan khususnya dari energi bersih.
Menurut Wapres, Indonesia sebagai negara archipelago diuntungkan dengan adanya potensi energi terbarukan yang sangat besar, seperti tenaga surya sepanjang tahun, geotermal, tenaga angin yang berkelanjutan, energi arus laut dan sebagainya.
“Potensi listrik yang dihasilkan dari Energi Baru Terbarukan di Indonesia dapat mencapai hingga 300 GW, namun sampai saat ini belum termanfaatkan secara optimal,” ungkap Wapres.
Era Baru
Sementara Sudirman Said Menteri ESDM dalam sambutannya menekankan, Indonesia saat ini sedang bersiap-siap memasuki era baru dengan memaksimalkan potensi energi baru terbarukan yang bisa terus menerus diandalkan sebagai pengganti energi fosil.
Dia menyebutkan, Indonesia harus berhati-hati dengan harga energi yang sangat murah saat ini sehingga tidak terjebak kedepannya.
Selama tahun 2015, lanjut Sudirman, Kementerian ESDM sudah melakukan program penggunaan minyak bekas untuk biofuels, program Patriot Energi yang mengumpulkan sukarelawan para pemuda untuk memberikan informasi listrik di daerah terpencil, pembangungan PLTS di Kupang dan sebagainya.
Acara yang bertajuk “Menjembatani Kesenjangan dan Mendorong Kemitraan Global” ini diselenggarakan, dengan maksud sebagai wadah berkumpulnya pemimpin pemerintahan, pengusaha, lembaga internasional, akademisi, masyarakat sipil dan generasi muda yang bergerak di bidang energi untuk mendiskusikan percepatan pembangunan energi bersih di Indonesia dan inisiatif global terhadap inovasi teknologi energi bersih.
Sementara I Made Mangku Pastika Gubernur Provinsi Bali menyampaikan, pemilihan Bali sebagai lokasi forum karena Bali akan menjadi Pusat Kawasan Energi Bersih pertama di Indonesia, dengan didirikannya Center of Excellence Energi bersih sebagai pusat pengembangan, penelitian, dan fasilitasi investasi proyek energi bersih, sehingga kedepannya diharapkan 100% energi di Bali adalah energi bersih.
“Keberadaan proyek pengembangan energi bersih di Bali diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian Bali sejalan dengan 5 Filosofi Dasar Pembangunan Bali yang pro-growth, pro-poor, pro-job, pro-environment, dan pro-culture,” pungkas Pastika. [EVI]