Pemerintah dinilai tidak serius dalam menyediakan air yang berkualitas untuk masyarakat.
Ini disampaikan Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) sebuah LSM yang konsen pada persoalan air dan konservasi mata air juga sungai dalam aksinya di depan Gedung Negara Grahadi, Minggu (22/03/2015).
Aksi yang digelar Ecoton dalam peringatan Hari Air Se-Dunia itu juga sebagai upaya menyadarkan masyarakat, kalau air merupakan sumber kehidupan.
“Selamatkan air karena air adalah sumber kehidupan kita,” ucap para demonstran Ecoton dalam aksinya.
Prigi Arisandi Direktur Ecoton mengatakan, sekarang, air yang menjadi sumber kehidupan sudah tercemar, mulai dari air sungai bahkan sumber mata air.
Menurut Prigi, selain menghimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Mereka juga mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarikan lingkungan.
Sementara Daru Setorini Progam Manager Ecoton mengatakan, pemerintah harus fokus pada persoalan sungai yang menjadi sumber konsumsi masyarakat. “Jangan hanya fokus kepada saluran air saja tapi harus dilihat secara terpadu mengenai pembangunan bangunan yang ada disekitar sungai sehingga pembangunan itu tidak mencemari sungai,” kata Daru.
Ecoton juga menyesalkan dengan banyaknya sumber mata air yang terlalu jauh untuk di eksploitasi. “Sumber mata air di Pasuruan dan Prigen terutama, banyak disedot untuk industri air kemasan,” ujar Daru.
Ditambahkan Daru, sampai sekarang peran Pemerintah untuk menjaga sumber air juga tidak terlalu dominan. Sekarang, masih banyak sumber mata air di kawasan Pasuruan yang dikuasai pihak asing dan swasta.
“Harusnya PDAM-lah yang mengelola sumber mata air itu, untuk masyarakat khususnya di Jawa Timur,” tegas Daru. [TAS]