Para pemberi suara Myanmar sudah memberikan suaranya pada pemilihan umum yang bersejarah Minggu (08/11/2015) ini, yang akan mampu mengangkat partai pro-demokrasi milik Aung San Suu Kyi dan keluar dari pemerintahan militer.
Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) yang dipimpinnya percaya kalau pemilihan yang adil akan mengantarkannya menuju kursi pemerintahan sesudah usaha beberapa dekade melawan kediktatoran militer.
Tetapi peraih penghargaan Nobel itu tidak bisa menduduki kursi kepresidenan karena tidak memungkinkan menurut konstitusi yang dirancang militer. Dalam pemilu kali ini seperempat kursi juga sudah disiapkan untuk militer.
Di Ibu kota Naypydaw, Thein Sein Presiden yang merupakan Jenderal rezim Junta Militer sudah memberikan suara, dan Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) miliknya yang menguasai pemerintahan bisa menjadi penghalang utama terhadap kemenangan NDP.
Banyak pemilih yang khawatir akan reaksi militer kalau kalah. Namun Presiden Thein Sein berkata bahwa “Seperti pemenang yang menerima hasilnya, pihak yang kalah juga sebaiknya menerima,” ujarnya kepada media. [HIM]