Jaringan Pemuda Donowati (J-PD) siap ajukan dan dukung Dwi Purnomo Kepala Dinas Tenaga Kerja Surabaya maju dalam Pilwali Surabaya di 2020.
M.H. Sholeh Koordinator Jaringan Pemuda Donowati Surabaya mengatakan, dirinya bersama tokoh kepemudaan di Surabaya, diantaranya Kawasan Sukomanunggal, Tandes, Manukan, Petemon, Benowo, Pakal, Lakarsantri, Sambikerep, Asemrowo, Bubutan, Sawahan, Semampir, Kenjeran sudah sepakat akan mengusung dan mendukung Pak “D” dalam Pilwali 2020 mendatang.
Sikap ini disampaikan Sholeh, sesudah melakukan koordinasi dengan para tokoh gerakan kepemudaan di Surabaya, menyikapi krisis kepemimpinan di Surabaya jelang Pilwali Surabaya.
“Kami sepakat akan mengusung dan mendukung Pak “D”, dengan banyak pertimbangan dan faktor, diantaranya Pak Dwi Purnomo yang akrab disapa Pak “D” merupakan sosok yang tidak asing di lingkungan Pemkot Surabaya, bahkan semua pengusaha di Surabaya dipastikan sudah mengenal Pak “D” yang sekarang masih menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja Surabaya,” ujar Sholeh.
Mantan Aktivis Mahasiswa di Bangkalan ini mengatakan, sosok Pak “D” cukup dikenal warga, khususnya yang wilayahnya dulu pernah ditempati Pak “D” menjalankan tugas, diantaranya Bulak, Pakal, Sawahan, Wiyung dan beberapa wilayah lain di Surabaya.
“Di mata kawan-kawan aktivis, khususnya aktivis buruh atau pekerja, sosok Pak “D” sudah tidak asing, karena dengan tangan dinginnya selama memimpin Disnaker Surabaya, nyaris di Surabaya jarang terjadi aksi unjuk rasa dari pekerja atau buruh. Selain itu Pak Dwi Purnomo juga dikenal sangat profesional dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja di Surabaya,” papar Sholeh.
Selain itu, Pak “D” juga dikenal para pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat inovatif, sehingga banyak pegiat UMKM di Surabaya yang terbantu untuk mengembankan usahanya dan membuka lapangan kerja baru untuk warga Surabaya.
Kata Sholeh, selama memimpin Kecamatan Sawahan hampir 6 tahun, tidak pernah terjadi gejolak warga, khususnya waktu masih beroperasinya Lokalisasi Dolly di wilayah kerjanya. “Pak “D” sosok yang rendah hati dan selalu dekat dengan warganya, jadi tidak ada jarak, dampaknya warga sangat mengenal dekat sosok beliau,” tandas Sholeh.
Ditambahkan Sholeh, sebagai pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya yang punya posisi strategis, Pak “D” tidak pernah terlihat sebagai sosok pejabat, bahkan lebih sering turun ke lapangan dan bergaul dengan anak buahnya serta warga yang dilayani, sehingga jarang sekali menemukan Pak “D” duduk diam di ruang kerjanya.
“Sosok pekerja keras, rendah hati, dan punya jiwa kepemimpinan yang bagus serta visi misi membangun Surabaya jadi lebih baik dengan inovasi yang luar biasa, maka sosok Pak “D” sangat layak meneruskan kepemimpinan Walikota Surabaya yang sekarang,” pungkas Sholeh. [ARS]