DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menilai pernyataan Suhandoyo Wakil Ketua DPD PDIP Jatim mengenai pencalonan pasangan Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana bukan keputusan partai.
“Ini kewenangan DPC PDIP Surabaya. Kami tidak terima dirampas satu diantara personel DPD yang mengatasnamakan partai. Itu keputusan personal,” kata Sukadar Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Kamis (05/03/2015).
Menurut Kadar, DPD PDIP Jatim tidak pernah menggelar rapat membahas persoalan calon cawali dan cawawali Surabaya. “Penjaringan cawali-cawawali saja belum jalan, kok sudah dikawinkan (Risma-Wisnu),” tegasnya.
Ia menilai pernyataan Suhandoyo yang dimuat sejumlah media massa pada Kamis ini ada kaitannya dengan kepentingan konferda DPD PDIP Jatim yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Waktu ditanya kepentingan konferda, Sukadar mengatakan kalau semua itu merupakan bagian dari upaya menuju perebutan kursi Ketua DPD PDIP Jatim.
Sukadar menegaskan bahwa DPC PDIP Surabaya saat ini masih fokus dalam persiapan Konfercab DPC PDIP Surabaya yang akan digelar di Asrama Haji Sukolilo pada 9 Maret mendatang.
“Ada 23 DPC dari berbagai daerah di Jatim yang konfercabnya akan digelar di Surabaya. Makanya kami saat ini telah mempersiapkan segala sesuatunya, satu diantaranya hotel,” katanya.
Sukadar juga memberikan klarifikasi pemberitaan media massa tentang adanya karantina sejumlah pengurus PAC PDIP di sebuah hotel menjelang Konfercab PDIP Surabaya yang dilakukan satu diantara calon Ketua PDIP Surabaya.
“Itu tidak benar, kami persiapkan hotel itu untuk peserta konfercab dari daerah lain, bukan karantina,” katanya. [HAR]