Komunitas Pecinta Pohon Asem (KPPA) di Bantaran Kali Surabaya bersama Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) berencana memindahkan pohon-pohon asem yang akan ditebang Pemprov Jawa Timur akibat pelebaran Jalan Raya Wringinanom, Gresik.
“Supaya pohon-pohon itu tetap bisa memberikan fungsi untuk menyerap karbon dioksida maka kami merasa perlu untuk memindahkan pohon-pohon asem secara swadaya karena pemerintah dan pemrakarsa proyek terkesan lambat dalam melakukan eksekusi pemindahan pohon,” kata Sofi Azilan Aini Koordinator KPPA, Senin (22/06/2015).
Sofi mengatakan, 17 Juni 2015 lalu, sudah dilakukan rapat koordinasi di Kantor Kecamatan Wringinanom untuk penyelamatan dan pemindahan pohon asem di tepi Jalan Legundi sampai batas Kabupaten Mojokerto.
Dalam rapat itu, di hadiri Dinas PU Bina Marga Jawa Timur, PT Adi Prima, PT Adhi Karya selaku kontraktor pelebaran jalan, PT Platinum, PT Arwana, PT Mount Dream Indonesia, dan beberapa Kepala Desa sekawasan Kecamatan Wringianom.
Rapat memutuskan, kalau 40 pohon asem yang berdiameter 80 sampai 100 sentimeter yang akan terkena pelebaran jalan akan dipindahkan.
20 pohon asam akan dimatikan, 20 pohon akan diselamatkan dengan program adopsi pohon asam.
“PT Adikarya akan memindah dan mengadopsi 10 pohon di daerah Sumberame dan 10 pohon lainnya menjadi tanggung jawab industri di kawasan Kecamatan Wringinanom dan masyarakat di Jawa Timur yang berminat untuk mengadopsi,” jelas Sofi.
Ditegaskan Sofi, biaya pemindahan 1 pohon sebesar Rp 4 juta. Pohon-pohon ini akan dipindahkan dengan tidak mengurangi fungsi pohon sebagai peneduh jalan.
Sebagian pohon akan dilokalisir di satu tempat di bantaran sungai yang dapat dimanfaatkan sebagai taman asem di Kecamatan Wringinanom.
“Atas inisiatif masyarakat, kita melakukan penggalangan dana di masyarakat Kecamatan Wringinanom dan sekarang sudah terkumpul Rp 6 juta dan sudah dimanfaatkan sebagian untuk memindahkan satu pohon,” kata Prigi Arisandi Direktur Eksekutif Ecoton.
Prigi menambahkan, rencananya Selasa 23 Juni 2015 dilakukan penggalian pohon asam di Desa Lebani Waras.
“Dari perusahaan Rp 6 Juta berasal dari PT Adyabuana Persana Rp 4 juta dan sumbangan warga Kecamatan Wringinanom Rp 2 juta,” katanya. [DIK]