Tepat pukul 10.10 WIB, kereta api bandara railink yang ditumpangi Joko Widodo Presiden dan rombongan berangkat menuju Stasiun Kereta Api Bandar Udara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang dari Stasiun Kereta Api Medan, Kamis (03/03/2016).
Dalam perjalanan selama 30 menit itu, Presiden duduk di kursi nomor 7A didampingi Ignasius Jonan Menteri Perhubungan yang duduk di kursi nomor 8A dan Tengku Erry Plt. Gubernur Sumatera Utara di kursi nomor 8B.
Selama perjalanan Presiden terlihat puas dengan kebersihan dan kenyamanan di dalam kereta itu. Presiden dan rombongan tiba di Stasiun Kereta Api Bandar Udara Kualanamu pada pukul 10.43 WIB. Turut mendampingi Presiden, Pramono Anung Sekretaris Kabinet dan Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Presiden sangat mendorong pembangunan transportasi massal sebagai satu diantara upaya untuk mengurangi kemacetan di kota-kota besar. “Nantinya standar bandara harus terkoneksi dengan transportasi massal, baik LRT, railbus, kereta api meski dalam jangka waktu 5-10 tahun,” kata Presiden kepada wartawan di Bandara Kualanamu.
Penggunaan transportasi massal bagi penduduk kota-kota besar merupakan upaya membangun sebuah budaya agar orang senang naik transportasi massal. “Semuanya harus ke arah transportasi massal baik MRT, LRT trem bus. Larinya kesana,” jelas Presiden.
Dengan adanya transportasi massal ini, maka diharapkan akan mengurangi penggunaan mobil pribadi, terutama penggunaan mobil pribadi ke bandara. “Tahun ini kereta bandara yang selesai di Lampung dan Padang. Tahun depan Soekarno-Hatta dan Palembang,” kata Presiden. [EVI]