Joko Widodo (Jokowi) Presiden berharap harga sapi nasional bisa bersaing dengan sapi impor.
Ini dikatakan Jokowi sesudah meresmikan kapal khusus pengangkut ternak KM Camara 1, Kapal Perintis Tipe 750 DWT KM Sabuk Nusantara 56 dan Kapal Perintis Tipe 750 DWT KM Sabuk Nusantara 55, di Galangan Kapal PT Adi Luhung Sarana Segara Indonesia (ALSSI) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jatim, Selasa (10/11/2015) siang.
Presiden berharap dengan peresmian kapal khusus pengangkut ternak itu, maka pelayanan angkutan untuk rakyat maupun untuk ternak itu akan bisa terpenuhi dengan baik, yang akhirnya distribusi logistik nasional akan berjalan dengan baik, sehingga harga-harga juga bisa turun karena angkutannya memakai angkutan laut yang murah.
“Tadi Menteri Perhubungan menyampaikan, tahun ini 200 kapal, tahun depan 160 kapal lagi, tahun depannya, tahun tambahannya seperti ini 160, 200, 160, 200,” terang Presiden.
Kepala Negara mengaku senang, sekarang kita juga sudah mempunyai kapal angkutan ternak yang kapasitasnya 500 sapi, sehingga tidak lagi dari jarak yang sangat panjang dari Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh, kiriman sapi dari NTT menuju Jakarta misalnya pakai truk, sampai di Jakarta sapinya lemes semuanya.
“Tadi Pak Menteri Perhubungan menyampaikan, ada 500 ruang yang diberikan untuk sapi, standarnya juga standard internasional karena itu yang harus kita penuhi. Semuanya ada,” tegas Presiden.
Presiden berharap, nantinya arus barang, arus ternak dari lokasi-lokasi provinsi yang ternaknya banyak bisa dipasarkan ke kota-kota yang membutuhkan dan dengan persediaan angkutan yang murah sehingga bisa bersaing dengan sapi-sapi dari negara yang lain.
Menurut Presiden, kekalahan kita selama ini selalu pada harga angkutan. Sapi dari Australia bisa masuk ke Jakarta harganya bisa berkompetisi dengan kita, karena harga transportasinya, biaya transportasinya sangat murah sekali.
“Kita kalahnya di transportasi dari provinsi ke provinsi yang masih sangat mahal. Ini yang kita targetkan agar satu per satu bisa kita selesaikan,” tutur Jokowi.
Ikut mendampingi presiden dalam acara peresmian itu di antaranya Ignasius Jonan Menteri Perhubungan, Pramono Anung Sekretaris Kabinet dan Soekarwo Gubernur Jatim. [HIM]