Tower Base Transceiver Station (BTS) atau sarana infrastruktur pendukung alat komunikasi yang berada diantara Dusun Beciro, Jumputrejo, Sukodono Sidoarjo patut dipertanyakan, pasalnya pembangunan BTS atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan tower itu, berada tak jauh dari sebuah Sekolah TK.
Menurut satu diantara Wali Murid Peserta Didik dari Sekolahan itu yang enggan menyebutkan namanya berkata “Kami mempertanyakan legalitas perizinan pendirian tower itu, lagipula jaraknya hanya sekitar beberapa meter dari sarana pendidikan Play Group-Taman Kanak-Kanak (PG-TK), apalagi sesudah saya baca berita sebelumnya di media massa, kalau proses izin pendirian tower itu dilakukan secara paralel.”
Waktu Tim Inti Warta melakukan penelusuran keterangan ke lokasi, ternyata memang benar tak jauh dari lokasi yang berjarak sekitar dua puluh meter dari lokasi tower berdiri ada sebuah bangunan sekolah PG-TK milik Yayasan.
“Salah satu warga yang tidak mendapatkan kompensasi dari berdirinya tower itu adalah sekolahan itu, karena ada seorang dari perangkat desa mengklaim pemilik dari sekolahan itu bukan penduduk yang berdomisili disini dan sehingga tidak mendapatkan kompensasi walaupun masih kategori radius yang terdampak dari tower”, terang satu diantara warga sekitar waktu dimintai keterangan namun enggan menyebutkan namanya.
Lanjut warga itu, “Awalnya memang tidak pernah diadakan sosialisasi secara terbuka dan transparan kepada warga sekitar, karena warga yang terdampak cuma ditemui langsung secara Door to door untuk tanda tangan persetujuan berdirinya tower dengan kompensasi uang sebesar Rp.500.000,- saja. Namun bagi warga sebagian kecil yang menolak keberadaan tower itu, tetap menolak kompensasi yang dianggap tidak sesuai, karena resiko dampak dari tower itu,” ungkapnya.
“Kemarin ada juga orang dari Dinas Pendidikan yang meninjau lokasi Sekolahan PG-TK yang ikut terdampak dengan berdirinya tower, tapi sampai sekarang tidak ada kelanjutannya lagi, apakah mungkin orang dari Dinas Pendidikan tersebut ikut “masuk angin” juga ya mas?” ujar satu diantara Wali Murid Peserta Didik dari Sekolahan itu yang enggan menyebutkan namanya.
Menanggapi temuan itu, Tim Inti Warta akan mengkonfirmasikan ke Dinas Pendidikan Sidoarjo, karena sebelumnya Kepala Sekolah dari Sekolahan PG TK yang terdampak dari tower enggan ditemui wartawan dan terkesan tutup mulut dengan situasi sekolahannya yang terdampak tower bermasalah. [ZAL]