Ratusan biksu bersama ribuan umat Buddha melakukan prosesi doa dengan berjalan kaki mengelilingi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam rangkaian puncak perayaan Asadha 2559/2015, Minggu (26/07/2015).
Prosesi secara khusyuk itu dimulai dari Taman Lumbini di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur melewati jalan dekat panggung terbuka Aksobya, Lapangan Gunadharma, dan berakhir di pelataran Zona I Candi Borobudur.
Para biksu dan umat masing-masing membawa bunga sedap malam, sejumlah orang mengusung tandu, dan lainnya membawa bendera simbol keagamaan Buddha. Mereka masuk pelataran Zona I Candi Borobudur melalui “Pintu Kenari”.
Di pelataran tersebut telah berdiri altar besar dengan aneka hiasan, termasuk penjor dan rangkaian bunga serta buah-buahan, dengan satu patung Sang Buddha Gautama berukuran besar. Sejumlah biksu menaiki candi hingga stupa puncak untuk melakukan pradaksina dan berdoa.
Tampak dalam prosesi tersebut, diantarannya Bante Sri Pannavaro Mahathera Kepala Sangha Theravada Indonesia dan Bante Jotidhammo Mahathera Ketua Umum Sangha Theravada Indonesia, Suhu Badrasuci Sekjen Konferensi Agung Sangha Indonesia, Biksu Wong Sin Kepala Dhamaduta Thailand untuk Indonesia, Dasikin Dirjen Bimmas Agama Buddha Kementerian Agama.
Suguhan tarian “Puja” dan lagu-lagu rohani Buddha menyemarakkan puncak perayaan Asadha di pelataran Candi Borobudur yang juga warisan budaya dunia, dibangun sekitar abad ke-8 masa pemerintahan Dinasti Syailendra, di antara aliran Kali Elo dan Progo Kabupaten Magelang itu. [YON]