Penantian warga Surabaya untuk mengetahui Bakal Calon Walikota (Bacawali) dan Bakal Calon Wakil Walikota (Bacawawali) dari PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya segera terjawab hari ini.
Tahapan ini menarik perhatian Ki Sentot Soewignyo Praktisi Supranatural di Surabaya yang juga pemerhati dunia politik di Indonesia.
Menurut Mbah Sentot sapaan Ki Sentot Soewignyo, PDIP sengaja memilih Rabu 2 September 2020 untuk mengumumkan pasangan bacawali yang akan diusung bukan tanpa alasan. “Rabu 2 September 2020 merupakan tanggal baik, karena jatuh Rabu Legi dalam hitungan kalender Jawa yang artinya calon pemimpin Surabaya yang akan direkom orang yang manis atau legi dalam bahasa Jawa,” kata Sentot.
Ditambahkan Sentot, kalau dihitung tanggal 2 September 2020 dalam hitungan Jawa akan ketemu angka 12, artinya calon walikota dan wakilnya ibarat angka 1 dan 2 yang akan bisa bekerjasama untuk memimpin Surabaya.
“Kalau angka 12 atau rolas dalam bahasa Jawa berarti calon yang akan diusung punya roh yang welas asih pada rakyatnya, sehingga rakyat yang dipimpin akan terlindungi dan terayomi aspirasinya,” jelas Sentot.
Sementara untuk nama Bacawali-Bacawawali Surabaya, Ki Sentot tetap pada terawangannya, yaitu akan diawali huruf ‘P’, karena nama ini sudah jelas terlihat. “Inisial nama tetap seperti terawangan saya, tidak berubah, huruf ‘P’, ” tandas Mbah Sentot.
Soal siapa inisial ‘P’ itu, Ki Sentot memastikan dia bukan orang sembarangan, tapi masih keturunan dari Rojo Nuswantoro atau Raja Nusantara yang pernah berkuasa di Nusantara. “Beliau masih punya trah pemimpin nusantara di masa lalu, dan punya kharisma yang baik serta tegas untuk memimpin Surabaya lima atau sepuluh tahun ke depan,” jelas Ki Sentot.
Tentang wakil yang akan mendampingi sang walikota, Sentot memastikan orang yang punya pengalaman birokrasi sangat matang. “Bukan orang sembarangan di Pemerintahan Kota Surabaya. Pendampingnya pernah menjadi orang yang menyukseskan Walikota Surabaya sekarang sampai jadi walikota tapi justru disakiti dan disingkirkan walikota sekarang,” ujar Sentot.
Ditambahkan Sentot, bacawawali yang akan mendampingi bacawali Surabaya dari PDI Perjuangan juga punya inisial ‘P’ di dalam namanya. “Yang pasti laki-laki, berwibawa tapi rendah hati dan punya pengalaman strategis di Pemkot Surabaya, khususnya dalam menangani persoalan perburuhan dan ketenagakerjaan,” terang Sentot.
Ki Sentot Soewignyo Praktisi Supranatural di Surabaya ini menegaskan, semua yang disampaikan merupakan hasil penerawangan bathin yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir, jelang disampaikannnya nama bacawali-bacawawali Surabaya dari PDI Perjuangan. “Saya melakukan laku bathin ini, karena ingin menenangkan kegaduhan dan kegundahan warga Surabaya tentang siapa calon pemimpin kota mereka ke depan. Insya Alloh hasil penerawangan bathin saya tidak meleset, tetapi kalau kurang tepat itu merupakan kehendak Alloh SWT,” pungkasnya. [RID]