PDI Perjuangan akan mengumumkan pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Surabaya paling lambat 19 Agustus 2020.
“Ada empat tahap pengumuman calon kepala daerah dan terakhir 19 Agustus mendatang,” ujar Kusnadi Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur sesudah penyerahan rekomendasi tahap ketiga calon kepala daerah di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim di Surabaya, Selasa (11/08/2020).
Kusnadi mengaku menerima informasi dari DPP kalau pengumuman calon kepala daerah tahap terakhir tidak melebihi 19 Agustus karena segera dilakukan sekolah politik untuk seluruh pasangan yang direkomendasi.
Politikus senior yang juga Ketua DPRD Jatim ini menyampaikan, para calon wali kota maupun calon wakil wali kota untuk Pilkada Surabaya sedang dimatangkan dan tidak lama lagi akan diumumkan bersamaan dengan daerah yang belum direkomendasi.
Selain Kota Surabaya, empat daerah lainnya belum menerima rekomendasi dari DPP, diantaranya Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember dan Kabupaten Pacitan.
“Kepada pengurus di DPC-DPC yang belum menerima rekomendasi, segera persiapkan dan matangkan,” ujar Kusnadi.
Kusnadi juga tidak mau berandai-andai tentang siapa yang nantinya dipilih DPP untuk menjadi calon wali kota maupun calon wakil wali kota, sebab semuanya diserahkan pusat dan pengurus daerah wajib mengamankan hasil rekomendasi.
Sementara sampai sekarang, DPP PDI Perjuangan sudah mengumumkan 14 pasangan calon kepala daerah yang akan bertarung dalam Pilkada 9 Desember 2020.
Pasangan yang diumumkan tahap pertama, diantaranya Ony Anwar-Dwi Rianto Jatmiko (Kabupaten Ngawi), Sanusi-Didik Gatot Subroto (Kabupaten Malang) dan Achmad Fauzi-Dewi Khalifah (Kabupaten Sumenep).
Berikutnya, pada tahap kedua pengumuman diantaranya pasangan M Nur Arifin-Syah Natanegara (Kabupaten Trenggalek), Raharto Teno-M Hasjim Ashari (Kota Pasuruan), Hanindhito Pramono-Dewi Maria Ulfa (Kabupaten Kediri), Rijanto-Marhaenis (Kabupaten Blitar), Santoso-Tjutjuk Sunaryo (Kota Blitar) dan Pungkasiadi-Titik Masudah (Kabupaten Mojokerto).
Di tahap ketiga yang direkomendasi diantaranya, Setiajit-Armaya Mangkunegara (Kabupaten Tuban), Fandi Achmad Yani-Aminatun Habibah (Kabupaten Gresik), Ipuk Fiestiandani-Sugirah (Kabupaten Banyuwangi), Sugiri Sancoko-Lisdyarita (Kabupaten Ponorogo) dan Kartika Hidayati-Sa’im (Kabupaten Lamongan). [DON]