Kabar Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) mengincar Tri Rismaharini Walikota Surabaya waktu konflik KBS mencuat, ternyata benar.
Bahkan, Risma mengakui kalau KPK sedang menyelidiki sejumlah proyek dan kasus aset milik Pemkot Surabaya. Diantaranya, Pasar Turi, gedung PDAM Jalan Basuki Rahmat, kasus waduk Wiyung dan aset tanah lainnya. “Iya, memang kami sedang dibidik KPK. Sekarang kami dimintai bahan untuk pengembangan penyelidikan KPK,” kata Risma, Senin (06/10/2014).
Ditambahkan walikota, tercatatnya sejumlah obyek di Surabaya di KPK dikarenakan adanya laporan yang masuk kepada lembaga pimpinan Abraham Samad.
Untuk Pasar Turi, dilandasi laporan dari pedagang tentang tarikan uang stan oleh investor. “Kalau gedung PDAM di Jalan Basuki Rahmat itu memang sudah laporan lama,” imbuhnya.
Menanggapi itu, pemkot bersikap kooperatif. Bahkan, kemarin (06/10/2014), walikota menugaskan khusu Hendro Gunawan Sekretaris Daerah berangkat ke Jakarta dengan membawa data-data yang diminta KPK.
Kata Risma, tidak ada yang perlu ditakutkan dengan bidikan KPK jika memang apa yang dilakukan pemkot sudah sesuai prosedur. “Semua data yang diminta KPK pasti akan kita berikan kalau memang itu mempermudah penyelidikan. Pak Hendro sudah saya mintai tolong buat nganterin data-data ke KPK,” tegasnya. [ICA]