Mengantisipasi banjir, ratusan santri di Lamongan siaga banjir. Aksi ini dilakukan sebagai upaya membantu warga yang kawasan tinggalnya rawan dengan banjir.
Khosyiin Koco Woro Brenggolo Koordinator Santri Tanggap Bencana (Santana) Yayasan Ponpes SPMAA Lamongan mengatakan, selain merendam sawah dan tambak, ratusan rumah warga juga ikut tergenang air sampai lutut orang dewasa. “Kurang lebih ada 200 hektare tambak yang kebanjiran,” kata Khosyiin, Rabu (10/02/2016).
Upaya penanggulangan dilakukan dengan menggunakan peralatan seadanya. TNI dan santri SPMAA beserta warga sekitar bahu membahu membendung tanggul yang jebol menggunakan potongan bambu serta karung yang berisi tanah.
Sementara, Bantuan peralatan yang dikirim BPBD Kabupaten Lamongan berupa Gedeg guling alias anyaman bambu dan puluhan karung untuk menutup tanggul yang jebol. Logistik penanganan secara darurat hanya bambu dan gedeg guling (anyaman bambu) untuk membendung tanggul jebol sepanjang 7 meter.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur sudah mendistribusikan 2.500 paket bantuan berupa sembilan bahan pokok ke sejumlah daerah yang terkena banjir. BPBD Jatim memiliki stok 2.500 paket logistik dan semuanya sudah didistribusikan ke daerah-daerah banjir.
Achmad Robiul Fuad Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim mengatakan, stok logistik itu sudah terdistribusi ke-9 daerah, rinciannya Jember 300 paket, Nganjuk 300 paket, Mojokerto 300 paket, Bojonegoro 350 paket, Jombang 350 paket, Lamongan 350 paket, Tulungagung 50 paket, Trenggalek 200 paket dan Blitar 300 paket.
Paket-paket itu terdiri dari enam item jenis sembako, diantaranya beras 6 kilogram, mi instan 5 bungkus, kecap 250 mililiter, ikan 1 kaleng, minyak goreng 2 liter dan gula 1 kilogram.
Akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi selama tiga hari terakhir, ada lima daerah di Jawa Timut yang tergenang, diantaranya Gresik, Jombang, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto. [HIM]