Sofi Azilan Aini pelajar SMPN 1 Wringinanom terlihat bergegas masuk ke ruang penerimaan surat dan arsip Kantor Gubernur Jawa Timur, Jumat (15/04/2015).
Tidak terlihat takut apalagi bingung ketika dirinya sempat dicegat beberapa petugas Satpol PP yang berjaga di depan kantor Gubernur yang berada di Jl. Pahlawan Surabaya itu.
“Saya ingin mengantarkan surat penting ke Pak Gubernur,” kata Sofi sambil memperlihatkan dua lembar surat yang dia bawa.
Sayangnya, siang itu, Sofi tak bisa bertemu langsung dengan Soekarwo Gubernur Jawa Timur.
Surat yang ditujukan untuk Pakde Karwo, julukan Soekarwo, akhirnya surat hanya bisa dia titipkan di Sub Bagian Pengurusan Surat Pemerintah Jawa Timur.
Waktu ditemui para jurnalis di Kantor Gubernur Jawa Timur, Sofi mengatakan, suratnya kali ini berisi keluh kesahnya sebagai anak Wringinanom yang mengetahui puluhan pohon tua di sepanjang jalan ditebang hanya untuk kepentingan pelebaran jalan.
Menurutnya, pohon-pohon yang mayoritas berjenis Asem itu, merupakan pohon tua berusia puluhan tahun dengan diameter 80 cm sampai satu meter.
“Dari dulu, saya sebenarnya sudah terganggu dengan banyaknya kendaraan berat lalu lalang yang menimbulkan polusi,” kata Sofi.
Sekarang, polusi itu kemungkinan akan diperparah karena sejak dua pekan yang lalu atau sejak awal mei 2015, pemerintah Jawa Timur melakukan perbaikan jalan dengan menebang pohon-pohon tua yang ada di kawasan itu.
“Kini pohon tua di sepanjang Wringinanom hanya tinggal 24 pohon, saya mohon pada pak Gubernur untuk melindungi 24 pohon terakhir yang tersisa ini,” ujarnya.
Menurut pengamatan Sofi, 24 pohon Asem tua yang tersisa berdiri di sepanjang jalan khususnya di depan PT Platinum Ceramic, serta di Depan SMPN 1 Wringinanom tempat Sofi bersekolah. Selain itu juga masih ada lagi beberapa pohon tua yang tersisa di depan PT Arwana.
“Saya mohon, Pak Gubernur bisa membiarkan pohon-pohon ini hidup dengan tidak ditebang. Kalau bisa, Pak Gubernur harus menambah lagi jumlah pohon yang ada di Raya Wringinanom,” kata dia.
Dengan banyak pohon, Sofi berharap gas buang CO2 bisa terserap dan menggantinya dengan O2 yang sangat membantu warga Wringinanom mendapatkan udara yang sehat dan mampu mendinginkan udara di kawasan itu. [DIK]