Pemerintah Kota Surabaya menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar-umat beragama di Kota Pahlawan dengan menggelar acara penandatanganan naskah pernyataan sikap bersama tokoh agama dan perwakilan umat beragama di Tugu Pahlawan, Jumat (24/07/2015).
“Mari bersama menjaga Surabaya agar tetap aman dan kondusif. Kita adalah keluarga besar yang harus bergandeng tangan untuk melawan musuh yang sesungguhnya yakni kebodohan dan kemiskinan,” ujar Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya waktu memberi sambutan di acara itu.
Dia mengimbau Warga Surabaya untuk tidak mudah terprovokasi dan menolak segala bentuk kekerasan dan tindakan yang mengatasnamakan agama atau suku. Ditegaskan Risma, kedamaian dan kerukunan umat beragama di Surabaya yang sudah terwujud, harus selalu tetap terjaga.
Acara yang digelar itu untuk memperkuat sinergi dan mengajak umat beragama Kota Pahlawan agar tidak terbawa emosi dalam menyikapi insiden rusuh mengatasnamakan agama yang terjadi di Tolikara, Papua pekan lalu ini.
Wali kota mengatakan dipilihnya kawasan Tugu Pahlawan sebagai tempat untuk menggelar acar ini bukannya tanpa sebab. Tapi, ada maksud mulia untuk menapakitilasi jejak para pejuang yang pada 70 tahun lalu berjuang bersama demi meraih kemeredekaan tanpa mementingkan perbedaan agama dan suku.
Pesan yang ingin disampaikan, bila dulu para pendahulu kita bisa bersama-sama berjuang tanpa menonjolkan perbedaan, maka tidak ada alasan bila generasi sekarang justru terpecah karena perbedaan.
“Para pejuang bahu-membahu tanpa tahu agama atau suku. Dengan ketulusan berjuang itu, kita bisa seperti sekarang. Kita tinggal menjaga dan melanjutkan tanpa perlu khawatir di bom atau ditembaki penjajah. Jadi kalau kita sekarang justru bentrok karena masalah sepele, itu sama saja kita mundur 70 tahun,” tegas wali kota.
Menurut wali kota, perbedaan adalah keniscayaan karena memang Tuhan menciptakan manusia berbeda satu sama lain. Namun, yang perlu dikedepankan adalah bagaimana menyatukan perbedaan tanpa perlu ada gesekan.
“Saya berharap, kita bisa menyampaikan kepada masyarakat dan keluarga untuk tetap meningkatkan persaudaraan. Kalau Surabaya terus aman dan kondusif, kita nyari rezeki juga gampang,” ujarnya.
Soemarno Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kota Surabaya, membacakan poin-poin pernyataan sikap bersama. Beberapa poin di antaranya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah keharusan.
“Kita juga mengajak kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi, juga menjaga toleransi kehidupan umat beragama dan saling menghargai kebebasan beribadah,” katanya. [HAR]