Sampai sekarang masih sedikit calon kepala daerah yang punya visi-misi untuk melestarikan lingkungan hidup.
Dengan kondisi itu, maka perlu ada gerakan masyarakat sipil untuk melakukan intervensi pilkada serentak agar ada penguatan program lingkungan hidup dan keadilan sosial pada masing-masing calon kepala daerah.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) akan menggelar Focus Group Discusion (FGD) dengan tema utama “Menyusun Agenda Intervensi Pilkada Serentak 2015”.
Rencananya agenda itu akan digelar Sabtu (07/11/2015), pukul 10:00 WIB, di Sekretariat Walhi Jawa Timur di Jalan Kutisari Indah Barat IX/15 Surabaya.
Ony Mahardika Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur mengatakan, selama ini, isu-isu yang disampaikan calon kepala daerah lebih banyak tentang masa depan ekonomi, sementara isu-isu perlindungan keberlanjutan dan kelestarian lingkungan hidup masih banyak diabaikan calon kepala daerah.
“Sampai sekarang masih jarang ada calon kepala daerah yang memikirkan keberlanjutan kehidupan, kemandirian dan kualitas air, energi, pangan, sanitasi, manajemen pengelolaan sampah dan masalah lingkungan lain yang sangat signifikan di jadikan isu dalam kampanye kepala daerah,” ujar Ony.
Dicontohkan Ony, kasus perusakan kawasan hutan konservasi mangrove di Pantai Utara Surabaya belum jadi isu signifikan calon kepala daerah di Surabaya. “Ini sangat memprihatinkan, kawasan hutan mangrove yang harusnya dilindungi, sekarang dijadikan perumahan yang mengorbankan ribuan hektar hutan mangrove dengan dirusak,” jelas Ony.
Agenda gerakan masyarakat sipil untuk mendesak calon kepala daerah bervisi-misi peduli lingkungan itu rencananya akan diikuti organisasi pemerhati lingkungan dan organisasi media massa.
Diantara organisasi yang akan berkontribusi untuk melakukan intervensi pada Pilkada Surabaya, Nelayan dan Masyarakat Pesisir Nambangan, LPBP Waduk Sepat, Pusham Unair, Pusham Ubaya, KPPD Samitra Abhaya, LBH Surabaya, Kontras Surabaya, UINSA, CMars, KNTI, KIH Surabaya.
Selain itu Ecoton, Nol Sampah, Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia, AJI dan Walhi Jawa Timur akan jadi koordinator kegiatan. [DON]