Warga yang tergabung dalam Komunitas Warga Terdampak Pembangunan Apartemen Gunawangsa Tidar, kembali gelar aksi unjuk rasa di depan Apartemen Gunawangsa Tidar, Jalan Tidar 350 Surabaya, Minggu (02/12/2018) pagi.
Aksi yang digelar dari pagi sampai petang itu, diikuti ratusan warga terdampak, diantaranya dari Kecamatan Bubutan dan Kecamatan Asemrowo.
Dalam aksi itu, warga minta Triandy Gunawan CEO Gunawangsa Group untuk memenuhi tanggung jawabnya pada warga terdampak proses pembangunan Apartemen Gunawangsa Tidar.
Beberapa kewajiban Triandy sebagai Bos Gunawangsa Tidar yang sampai sekarang belum dipenuhi diantaranya kejelasan soal perizinan Apartemen Gunawangsa Tidar yang sampai sekarang tidak jelas.
Selain itu, warga juga minta ganti untung atas kerusakan bangunan rumah warga di Kawasan Kecamatan Bubutan dan Kecamatan Asemrowo.
Mohammad Azes Koordinator warga Asembagus mengatakan, warga terdampak pembangunan Apatemen Gunawangsa Tidar di wilayahnya, paling signifikan ada di wilayah RT 05 dan RT 06.
“Di dua wilayah itu, tidak ada ganti untung apapun dengan dampak yang dirasakan warga, mulai dari kebisingan, kerusakan bangunan dan perangkat elektronik, juga adanya pembangunan jalan di atas sungai yang bermasalah sampai sekarang,” jelas Azes.
Kata Azes, kalau tidak ada niat baik dari Manajemen Gunawangsa Tidar, maka warga akan terus melakukan aksi dan jika perlu akan menutup seluruh akses masuk ke Gunawangsa Tidar.
Sementara Teguh Ardi Srianto Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia yang juga Perwakilan Warga Asemrowo Terdampak Pembangunan Gunawangsa Tidar (WAROG) mendesak Triandy Gunawan Bos Gunawangsa Tidar untuk turun ke Kampung Asem Mulya dan Asemrowo Baru yang terdampak dengan keberadaan Apartemen Gunawangsa Tidar.
Teguh menjelaskan, sudah ada beberapa upaya yang dilakukan warga terdampak dengan baik dan sesuai prosedur yang ada. Tapi kalau upaya itu diabaikan Triandy Gunawan Bos Gunawangsa Group, maka warga juga akan bisa membuat aturan sendiri sesuai dengan hukum yang ada.
“Warga sudah mengikuti prosedur yang ada untuk menagih hak-hak kami atas lingkungan hidup yang sehat dan baik pada Gunawangsa Tidar, tapi kalau niat baik warga diabaikan, maka tinggal tunggu saja kejutan-kejutan yang akan dibuat warga pada manajemen Gunawangsa Tidar, khususnya Triandy Gunawan Bos Gunawangsa Tidar yang dikenal beberapa kalangan pengusaha sebagai pengusaha yang mokong,” ujar Teguh.
Menurut Teguh yang juga Aktivis Lingkungan tergabung dalam Leadership for Environment and Development (LEAD) International, proses pembangunan Apartemen Gunawangsa Tidar Surabaya, banyak menimbulkan masalah karena dibangun dengan proses yang salah dari awal, khususnya soal tahapan perizinan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan juga diabaikan oleh Manajemen Gunawangsa Tidar.
Sementara Triandy Gunawan Bos Gunawangsa Tidar yang ditelpon lewat selularnya 08113059**, tidak pernah diangkat. [GIR]