Whisnu Sakti Buana Wakil Wali Kota Surabaya terpaksa harus mengecat sendiri sepatu yang akan digunakan untuk pelantikan.
Ini dikisahkan Whisnu, sesudah menjalani proses pelantikan di Gedung Negara Grahadi, yang dilakukan Soekarwo Gubernur Jawa Timur.
Menurut Whisnu, aksinya itu terpaksa dilakukan, karena sepatu yang dipesan dari pengrajin sepatu di bekas Lokalisasi Dolly, sol dasarnya berwarna hitam. “Ya, karena sepatu untuk pelantikan harus warna putih, terpaksa saya menyepet sendiri sepatu ini tadi malam sebelum pelantikan dengan cat semprot instan biar sol warna hitamnya tidak terlihat,” tutur Whisnu di rumah dinas Wali Kota, Rabu (17/02/2016) siang.
Dikatakan Whisnu, sepatunya waktu dibuat, pengrajinnya ternyata kehabisan stok sol warna putih dan tidak bisa mendadak pesannya. “Pokok e Bandung Bondowoso ae, jadi terpaksa semalam ngecat sendiri . Untung dulu hobi nggambar dan kebetulan cat semprot instan juga selalu ada di rumah,” papar Whisnu.
Ketua PDI-P Surabaya ini mengaku juga khawatir kalau cat yang disemprotkan ke sepatunya mengotori karpet di Grahadi, karena catnya masih basah. “Kalau sampai mbeleber di karpet, bisa malu saya, bisa-bisa disuruh ngepel karpet Grahadi,ha…ha, ha…,” kelakar Whisnu.
Soal ukuran sepatunya, mantan anggota DPRD Surabaya dan Jawa Timur itu mengaku, punya ukuran khusus sehingga harus memesan di pengrajin bekas Lokalisasi Dolly. “Kaki saya ini ukurannya 46, jadi kalau 44 atau 45 terlalu kecil,” terangnya.
Sementara Tri Rismaharini yang juga memesan sepatu di pengrajin eks Lokalisasi Dolly mengatakan, sangat senang dengan sepatu yang dipakai. “Enak, empuk dan tidak sakit. Ini murah, 150 ribu,” ungkap Risma. [TAS]